2018
DOI: 10.32832/hearty.v6i1.1259
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Gambaran Pengetahuan Orangtua Siswa Tunagrahita Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja Tunagrahita Di SLB C Tri Asih Jakarta

Abstract: Beberapa data statistik menunjukkan bahwa 80% wanita dan 50% pria tunagrahita mengalami pelecehan seksual sebelum usia 18 tahun. Orang tua yang merupakan pendidik seks utama, seringkali takut berbicara tentang kesehatan reproduksi karena kurang pengetahuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan orangtua siswa tunagrahita tentang kesehatan reproduksi remaja tunagrahita di SLB C Tri Asih Jakarta dengan menggunakan metode crossectional yang ditujukan kepada 36 orangtua siswa. Hasil peneli… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

1
0
0
4

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(5 citation statements)
references
References 2 publications
1
0
0
4
Order By: Relevance
“…Even though the morbidity rate is high, not many adolescent girls know information about dysmenorrhea. This statement is similar to the previous study, which shows that more than 50% of adolescent girls have insufficient knowledge regarding dysmenorrhea (Komalasari, 2018;Dillah, Bohari, Nur, Rupa, & Kamaruddin, 2020;Amalia, 2022;Elfriede, 2022). Adolescent girls with insufficient knowledge have inappropriate behaviour in treating dysmenorrhea, such as not taking medication, not taking action to treat dysmenorrhea and tend to let the pain they feel just like that (Purba, Rompas, & Karundeng, 2014;Sandra, Enawati, Ambarwati, 2015;Sabaruddin & Arifah, 2017;Wianti & Pratiwi, 2018;Martina & Indarsita, 2020).…”
Section: Introductionsupporting
confidence: 90%
“…Even though the morbidity rate is high, not many adolescent girls know information about dysmenorrhea. This statement is similar to the previous study, which shows that more than 50% of adolescent girls have insufficient knowledge regarding dysmenorrhea (Komalasari, 2018;Dillah, Bohari, Nur, Rupa, & Kamaruddin, 2020;Amalia, 2022;Elfriede, 2022). Adolescent girls with insufficient knowledge have inappropriate behaviour in treating dysmenorrhea, such as not taking medication, not taking action to treat dysmenorrhea and tend to let the pain they feel just like that (Purba, Rompas, & Karundeng, 2014;Sandra, Enawati, Ambarwati, 2015;Sabaruddin & Arifah, 2017;Wianti & Pratiwi, 2018;Martina & Indarsita, 2020).…”
Section: Introductionsupporting
confidence: 90%
“…Penelitian kesulitan belajar pada anak tunagrahita ini pernah dilakukan oleh Nurmalita dkk. (2021), Mala (2020) dan Sari (2022). Berbeda pada penelitian terdahulu, Nurmalita dkk.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hal tersebut didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Alfiani & Firmansyah (2022) yakni kemampuan matematis siswa yang rendah namun minat belajar siswa tinggi. Kesulitan menghitung yang dialami anak tunagrahita ini serupa dengan temuan penelitian yang dilakukan oleh Mala (2020) dan Sari (2022). Berbeda dengan penelitian terdahulu, dalam penelitian ini lebih spesifik menjabarkan kesulitan yang dialami yakni anak tunagrahita kesulitan berhitung pada bilangan 1 -100.…”
Section: Gangguan Dalam Hubungan Keruangan Gambar 5 Soal Review Tes Tipeunclassified
“…Masa remaja merupakan masa transisi antara masa anak-anak hingga masa dewasa (Permatasari & Suprayitno, 2021). Pada masa puber anak remaja akan mengalami perubahan fisik yang signifikan seperti kemampuan sistem reproduksi (Kartika & Samaria, 2021). Remaja memasuki usia pubertas mulai mengalami banyak perubahan fisik maupun psikologis, salah satu perubahan tersebut yaitu ketika memasuki masa menstruasi atau haid, menstruasi adalah proses alamiah yang terjadi pada perempuan (Febriawati et al, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified