2014
DOI: 10.25077/jka.v3i2.85
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Gambaran Tekanan Darah pada Pasien Sindrom Koroner Akut di RS Khusus Jantung Sumatera Barat Tahun 2011-2012

Abstract: AbstrakPenyakit jantung koroner merupakan penyakit degeneratif dengan permasalahan yang serius karena prevalensinya yang terus meningkat. Keadaan yang mengkhawatirkan dari penyakit jantung koroner adalah pada fase akut atau disebut dengan sindrom koroner akut. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya sindrom koroner akut adalah tekanan darah yang tinggi yang mengakibatkan pecahnya plak aterosklerotik. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran tekanan darah pada pasien sindrom koroner akut di RS Khusu… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2016
2016
2022
2022

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(4 citation statements)
references
References 4 publications
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Penelitian yang mengungkapkan bahwa terdapat hubungan antara tekanan darah terhadap pasien stemi dan NStemi (Fadilla Pravitasari et al, 2019). Penelitian yang dilakukan oleh Ariandiny et al, (2014) bahwa pasien yang dengan SKA 61% mengalami hipertesi dengan jenis hipertensi terbanyak yaitu hipertensi kombinasi. Peningkatan tekanan darah 20/10 mmHg dapat meningkatkan risiko penyakit jantung sebesar dua kali lipat dan meningkatkan risiko kematian akibat sindrom koroner akut sebesar dua kali lipat.…”
Section: Latar Belakangunclassified
“…Penelitian yang mengungkapkan bahwa terdapat hubungan antara tekanan darah terhadap pasien stemi dan NStemi (Fadilla Pravitasari et al, 2019). Penelitian yang dilakukan oleh Ariandiny et al, (2014) bahwa pasien yang dengan SKA 61% mengalami hipertesi dengan jenis hipertensi terbanyak yaitu hipertensi kombinasi. Peningkatan tekanan darah 20/10 mmHg dapat meningkatkan risiko penyakit jantung sebesar dua kali lipat dan meningkatkan risiko kematian akibat sindrom koroner akut sebesar dua kali lipat.…”
Section: Latar Belakangunclassified
“…Penelitian lain yang dilakukan oleh Pahriyani (2014) menunjukkan rata-rata usia pasien adalah 58,85 ± 10,15 (Pahriyani, Andayani and Pramantara 2014). Dengan bertambahnya usia bertambah pula prevalensi penyakit jantung coroner 7 .…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Berdasarkan klasifikasi diagnosis, sebagian besar pasien terdiagnosis UAP, NSTEMI, dan STEMI memiliki riwayat hipertensi, dimana didapatkan prevalensi kasus UAP dengan riwayat hipertensi 52 kasus (72,2%) dari total jumlah pasien terdiagnosis UAP, pada kasus NSTEMI sebanyak 25 kasus (71,4%) dari total jumlah pasien terdiagnosis NSTEMI, dan pada kasus STEMI sebanyak 10 kasus (52,6%) dari total jumlah pasien terdiagnosis STEMI. Data di atas sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Meidiza, dkk 14 di RS Khusus Jantung Sumatera Barat bahwa dari 145 kasus SKA, didapatkan 88 kasus (60,7%) dengan riwayat hipertensi dan hipertensi merupakan klasifikasi tekanan darah terbanyak pada kasus SKA. Hipertensi juga merupakan salah satu faktor risiko yang signifikan untuk angka kematian pasien SKA.…”
Section: Gambar 10 Distribusi Kasus Nstemi Berdasarkan Faktor Risikounclassified
“…Tekanan darah yang tinggi dan menetap dapat menimbulkan trauma langsung pada arteri koroner sehingga memudahkan terjadinya aterosklerosis. 14 Limitasi penelitian ini ialah penulis hanya mendapatkan setengah dari data yang tercatat di bagian rekam medik, dikarenakan sebagian besar data tidak ditemukan dan beberapa data tidak lengkap.…”
Section: Gambar 10 Distribusi Kasus Nstemi Berdasarkan Faktor Risikounclassified