Gaya Kepemimpinan untuk Account Representative pada Kantor Pelayanan Pajak di Wilayah DKI Jakarta

Abstract

The purpose of this study is to investigate the current practices of leadership in Directorate General of Taxes, one of the public sectors in Indonesia. This study is also to determine the leadership style that is expected by employees. Respondents that were involved in this study were 550 Account Representatives and 68 Head of Supervision and Consultation Section from 17 Tax Offices (KPP) in the DKI Jakarta region. This study used a qualitative content analysis method. The results revealed that the current practices of leadership was the paternalistic leadership with the benevolent leadership dimension as the most widely displayed and considered as successful behavior. Meanwhile, leadership failure was due to lack of displayed the visible leadership dimensions and many displayed the authoritarian leadership dimension. The results also revealed a strong preference for paternalistic leadership with benevolent leadership dimension as the most expected behavior.

Studi Eksploratori Gagasan Kepemimpinan Sektor Publik dari Sudut Pandang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Indonesia

“…Namun gagasan tentang kepemimpinan berdasarkan perspektif emic yaitu perspektif anggota atau komunitas yang menjadi subjek penelitian dalam hal ini pegawai pada setiap jabatan belum digali pada penelitian-penelitian tersebut. Selanjutnya, Sari (2018) mengidentifikasi gaya kepemimpinan yang diharapkan dari perspektif PNS, namun penelitian ini memiliki keterbatasan yakni belum mendalami konteks yang melatarbelakangi hubungan antara pemimpin dan bawahan sebagai dasar para pemimpin menampilkan gaya atau karakter kepemimpinan tertentu maupun para bawahan mengharapkan gaya atau karakter kepemimpinan tertentu untuk ditampilkan oleh para pemimpin. Alvesson (2019) menyatakan setiap studi yang kaya menunjukkan pentingnya konteks organisasi.…”

“…Penelitian ini akan mengisi kesenjangan literatur tentang gagasan kepemimpinan berdasarkan perspektif emic dengan diskusi tentang gagasan kepemimpinan pada organisasi sektor publik di Indonesia berdasarkan perspektif anggota atau komunitas yaitu para PNS pada Instansi Pemerintah di Indonesia. Selain itu, penelitian ini juga dapat mengisi keterbatasan pada penelitian Sari (2018) dan Fanani et al (2020) yaitu menyajikan gagasan tentang kepemimpinan pada Instansi Pemerintah berdasarkan perspektif pegawai pada seluruh jenjang jabatan. Berdasarkan pembahasan sebelumnya, penelitian ini disusun di sekitar pertanyaan kunci yaitu: Bagaimana gagasan PNS tentang kepemimpinan pada Instansi Pemerintah dan apa konteks yang melatarbelakangi gagasan tersebut?…”

“…Dari hasil tinjauan literatur di atas nampak bahwa penelitian tentang kepemimpinan pada sektor publik memiliki beberapa keterbatasan, antara lain penelitian yang menggunakan perspektif emic yaitu menggali gagasan tentang kepemimpinan dari perspektif anggota atau komunitas yang menjadi subjek penelitian masih terbatas. Penelitian atas gaya kepemimpinan yang diharapkan mengambil lingkup pada account representative di lingkungan KPP di wilayah DKI (Sari, 2018) dan metode penelitian yang digunakan yakni mengelompokkan pola kepemimpinan sesuai kategori yang telah ditetapkan sebelumnya. Sementara itu, Fanani et alc (2020) menggunakan metode library research untuk menggali data dan informasi tentang perilaku kepemimpinan pada sektor publik yang dibutuhkan di Indonesia pada saat ini.…”

“…Selanjutnya, Glick et al (2018) menemukan bahwa menganggap tempat kerja seseorang memiliki norma maskulinitas yang tinggi berkorelasi dengan disfungsi organisasi, perilaku rekan kerja yang buruk, dan hasil individu yang buruk. Sejalan dengan hal tersebut, PNS memiliki gagasan yang berbeda dengan konsep maskulinitas dan juga berbeda dengan hasil penelitian Sari (2018) yang menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan paternalistik sebagai perilaku yang paling banyak diharapkan oleh PNS pada jabatan tertentu. Penelitian ini menghasilkan gagasan dari perspektif PNS dengan tema pemimpin harus menampilkan sisi humanis, pemimpin yang terlibat langsung dalam pelaksanaan tugas dan pemimpin lintas generasi.…”