Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan home industry sebagai sarana pemberdayaan perempuan untuk mencapai kesetaraan gender dan kesejahteraan ekonomi perempuan serta untuk menemukan titik temu antara kebudayaan lokal dan pemberdayaan perempuan serta mengidentifikasi bentuk dukungan pemerintah. Studi ini didukung dengan metode kualitatif dekstriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa home industry tersebut sangat sejalan dengan upaya pemberdayaan perempuan untuk meningkatkan akses terhadap sumber ekonomi dan meminimalisir ketidaksetaraan gender. Para pekerja perempuan yang terlibat dalam praktik home industry tersebut telah berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan hidup keluarga. Pemberdayaan perempuan melalui rumah produksi kue AG didukung dengan kebudayaan lokal yang dapat menunjukkan toleransi antar umat beragama. Meskipun pemilik kue AG beragama nasrani, proses produksi menggunakan cara dan bahan yang tidak bertentangan nilai-nilai keislaman warga Sabang. Pemberian izin produksi kue AG merupakan salah satu bentuk dukungan pemerintah yang memberikan perlindungan secara hukum terhadap pemberdayaan perempuan. Penelitian ini perlu dialnjutkan dengan penelitian yang mampu mengintegrasikan home industry, pemberdayaan perempuan, dan ekowisata agar menjadi kajian yang holistik.