2022
DOI: 10.1016/j.worlddev.2022.106027
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Gender differences in technology adoption and agricultural productivity: Evidence from Malawi

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

1
20
0
3

Year Published

2022
2022
2025
2025

Publication Types

Select...
7

Relationship

1
6

Authors

Journals

citations
Cited by 26 publications
(24 citation statements)
references
References 48 publications
1
20
0
3
Order By: Relevance
“…The results showed that the gender of the person in charge does not significantly impact the perceived digital maturity of the businesses. This finding is consistent with the hypothesis and aligns with previous research suggesting that digital maturity is not gender dependent (Hirpa Tufa et al, 2022). This reinforces the idea that digital maturity is influenced by a variety of factors such as education, experience, and organizational culture, rather than gender alone.…”
Section: Discussionsupporting
confidence: 92%
See 1 more Smart Citation
“…The results showed that the gender of the person in charge does not significantly impact the perceived digital maturity of the businesses. This finding is consistent with the hypothesis and aligns with previous research suggesting that digital maturity is not gender dependent (Hirpa Tufa et al, 2022). This reinforces the idea that digital maturity is influenced by a variety of factors such as education, experience, and organizational culture, rather than gender alone.…”
Section: Discussionsupporting
confidence: 92%
“…This hypothesis is predicated on the notion that the gender of the business leader should not significantly impact the company's ability to adopt advanced technologies or enhance its innovation capacity. While gender differences exist in job roles and levels of business management participation, there is no evidence to suggest that these differences directly influence the digital maturity of companies (Hirpa Tufa et al, 2022).…”
Section: Methodsmentioning
confidence: 99%
“…One of the ways to increase agricultural production is to narrow the gap in agricultural productivity between men and women farmers through increased use of mechanization. In Malawi, women farmers are less productive than men farmers and exhibit lower technology adoption (Kilic et al, 2015; Tufa et al, 2022). Agriculture also needs transformation.…”
Section: Resultsmentioning
confidence: 99%
“…Hirpa Tufa et al (2022) menyelidiki perbedaan gender dalam adopsi teknologi dan produktivitas di Malawi menggunakan data perwakilan nasional yang dikumpulkan dari 1600 rumah tangga dan 5238 plot dan hasil dari model MVP menunjukkan adanya kesenjangan gender dalam adopsi teknologi. Secara khusus, ditemukan bahwa manajer plot perempuan lebih cenderung mengadopsi teknologi seperti tumpangsari, dan sebaliknya, manajer plot laki-laki lebih cenderung menggunakan varietas unggul dan mengadopsi rotasi tanaman dan retensi sisa tanaman daripada manajer plot perempuan(Hirpa Tufa et al, 2022).…”
unclassified
“…Secara khusus, ditemukan bahwa manajer plot perempuan lebih cenderung mengadopsi teknologi seperti tumpangsari, dan sebaliknya, manajer plot laki-laki lebih cenderung menggunakan varietas unggul dan mengadopsi rotasi tanaman dan retensi sisa tanaman daripada manajer plot perempuan(Hirpa Tufa et al, 2022). Program pertanian di untuk meningkatkan diversifikasi dan intensifikasi produksi tanaman oleh petani kecil melalui tumpang sari mungkin akan lebih berhasil jika menargetkan petani perempuan daripada petani laki-laki, demikian pula, program yang bertujuan untuk meningkatkan diversifikasi dan intensifikasi produksi tanaman oleh petani kecil melalui rotasi tanaman dapat menargetkan petani laki-laki untuk keberhasilan yang lebih baik(Hirpa Tufa et al, 2022).Hasil dekomposisi RIF dari analisis kesenjangan produktivitas gender pada penelitian yang dilaksanakan Hirpa Tufa et al (2022) menunjukkan bahwa pengelola plot perempuan di Malawi 14,6% kurang produktif dibandingkan pengelola plot lakilaki dan hasil kesenjangan produktivitas gender juga menunjukkan bahwa pengelola plot perempuan memiliki keuntungan dana abadi yang relatif rendah (8,2%) namun kerugian struktural yang jauh lebih besar (23,1%) daripada pengelola plot laki-laki.Hasil penelitian Hirpa Tufa et al (2022) menunjukkan bahwa kebijakan dan program pembangunan pertanian harus mempertimbangkan faktor-faktor mendasar yang membentuk kesenjangan produktivitas gender daripada hanya berfokus pada faktorfaktor produksi pertanian, dan pergeseran fokus membutuhkan kebijakan dan program untuk menggunakan pendekatan transformatif gender untuk mengatasi akar penyebab ketidaksetaraan gender yang menghambat perempuan untuk menggunakan sumber daya secara efisien untuk meningkatkan hasil pertanian mereka, seperti ketidaksetaraan institusi sosial formal dan informal di rumah tangga, masyarakat, pasar, dan tingkat negara bagian.Studi yang dilaksanakan Raihan & Tuspekova (2022a) bertujuan untuk menyelidiki dampak dinamis dari pertumbuhan ekonomi, penggunaan energi, urbanisasi, produktivitas pertanian, dan kawasan hutan terhadap emisi karbon dioksida (CO2) di Kazakhstan. Data deret waktu dari tahun 1996 hingga 2020 digunakan dengan menggunakan pendekatan Dynamic Ordinary Least Squares (DOLS) dan hasilnya menunjukkan bahwa peningkatan 1% dalam produktivitas pertanian dan kawasan hutan dapat menyebabkan pengurangan emisi CO2 masing-masing sebesar 0,34% dan 2,59% dalam jangka panjang(Raihan & Tuspekova, 2022a).Ukuran pertanian dan alokasi lahan memainkan peran penting dalam menjelaskan ketertinggalan produktivitas pertanian di negara berkembang, maka penelitianBritos et al (2022) mengkaji dampak distorsi pasar lahan terhadap alokasi lahan dan produktivitas pertanian agregat, dengan mengembangkan model teoretis…”
unclassified