Silang diri atau selfing berakibat terhadap berubahnya susunan genetik pada jagung dan umumnya tanaman akan mengalami penurunan sifat atau disebut juga depresi silang dalam (inbreeding depression). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan-perubahan pada setiap karakter kuantitatif setelah dilakukan selfing pada tanaman jagung. Metode eksperimental digunakan dalam penelitian ini dengan percobaan di lahan kering yang memiliki sumur pompa. Percobaan dilakukan bulan Maret hingga bulan Juni 2023 di Dusun Amor-Amor, Desa Gumantar, Kabupaten Lombok Utara. Percobaan dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial. Jumlah perlakuan sebanyak dengan kode G1sampai G31. Setiap perlakuan diulang sebanyak 2 kali, sehingga terdapat 62 unit percobaan. Data dianalisis menggunakan analisis varian (ANOVA); selanjutnya dihitung heritabilitas arti luas dan koefisien korelasi fenotipik. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa terdapat perubahan karakter kuantitatif akibat silang diri. Heritabilitas arti luas seluruh karakter kuantitatif luas daun dan diameter tongkol tergolong tinggi, umur keluar malai, jumlah daun, panjang tongkol, dan diameter batang tergolong rendah, dan karakter lainnya tergolong sedang. Korelasi fenotipik sudut daun dengan seluruh karakter tidak berkorelasi. Umur panen dan hasil menunjukkan adanya korelasi terhadap beberapa karakter kuantitatif.