Genetik tanaman merupakan faktor yang memengaruhi keberhasilan pengembangan tanaman kopi. Eksplorasi-karakterisasi akan mempermudah penyediaan materi genetik untuk pengembangan kopi robusta lokal di Bangka. Karakterisasi berguna mendapatkan ciri atau karakter morfologi dari aksesi, klon, dan/atau varietas untuk menentukan tingkat keragaman sifat kualitatif maupun kuantitatif. Eksplorasi dan karakterisasi morfologi ditujukan untuk identifikasi keragaman kopi lokal Bangka sebagai upaya meningkatkan efisiensi pemanfaatan materi genetik lokal. Penelitian dilakukan menggunakan metode eksplorasi dengan pengambilan sampel secara langsung dan sengaja (purposive sampling) terhadap tiga tanaman kopi yang sehat dan vigour pada tiap-tiap kebun petani. Eksplorasi untuk memperoleh passport tanaman kopi terdiri dari nomor aksesi, nama aksesi, lokasi asal, nama pemilik, umur tanaman dan luas lahan. Sementara itu, karakterisasi untuk memperoleh identitas karakter morfologi bersifat kualitatif dan kuantitatif dari daun, bunga, buah, dan biji mengacu pada “Descriptors for Coffee (Coffea spp. and Psilanthus spp.)” by the International Plant Genetic Resources Institute. Hasil eksplorasi-karakterisasi mendapatkan sepuluh aksesi kopi robusta lokal Bangka, yaitu aksesi Melabun, Lampur, Munggu, Celuak, Puput, C1, Pading, Petaling Banjar, Mengkubung, dan Paku. Karakter morfologi sepuluh aksesi kopi robusta lokal Bangka tersebut cukup beragam. Karakter morfologi kuantitatif sepuluh aksesi kopi robusta lokal di Bangka memiliki variabilitas genetik dan fenotipe yang sempit. Cluster kopi robusta lokal Bangka terbagi dalam dua grup utama, yaitu Grup I terdiri atas aksesi Melabun, C1, Pading, dan Mengkubung, sementara Grup II terdiri atas aksesi Lampur, Munggu, Petaling Banjar, Paku, Celuak, dan Puput.