Abstract. This paper studied the concept of contextual church architecture by focusing on the integration of theological, liturgical, and local cultural values, through case studies of the HKBP Parapat and HKBP Pondok Gede churches. The qualitative research methodology carried out involved a literature review and field research to investigate how church architecture can reflect and facilitate dialogue between Christianity and local culture, especially Toba Batak culture. The research finding emphasized the importance of incorporating local cultural elements and philosophies into church architecture to create worship spaces that are in harmony with their context and support the liturgical and socio-cultural needs of their communities.Abstrak. Tulisan ini mengkaji konsep arsitektur gereja kontekstual dengan memfokuskan pada integrasi nilai-nilai teologis, liturgis, dan budaya lokal, melalui studi kasus gereja HKBP Parapat dan HKBP Pondok Gede. Metodologi penelitian kualitatif yang dilakukan melibatkan tinjauan literatur dan penelitian lapangan untuk menyelidiki bagaimana arsitektur gereja dapat mencerminkan dan memfasilitasi dialog antara kekristenan dan budaya lokal, khususnya budaya Batak Toba. Temuan penelitian menekankan pentingnya memasukkan elemen dan filosofi budaya lokal ke dalam arsitektur gereja untuk menciptakan ruang ibadah yang selaras dengan konteksnya dan mendukung kebutuhan liturgi serta sosial-kultural komunitasnya.