2017
DOI: 10.1063/1.4985415
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Growth of vegetative explant Moringa oleifera on different composition of auxin and cytokinin and its synthetic seed germination

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
1
0
4

Year Published

2017
2017
2024
2024

Publication Types

Select...
5
1
1

Relationship

2
5

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(5 citation statements)
references
References 3 publications
0
1
0
4
Order By: Relevance
“…Berdasarkan Tabel 2 yang telah disajikan di atas terdapat beberapa penelitian untuk membuat benih sintetik pada tanaman kelas Magnoliopsida. Beberapa penelitian (Micheli dan Standardi, 2016;Muslihatin et al, 2018;Sumaryono dan Rizka, 2015;Calandry et al, 2017;Himayani dan Muslihatin, 2017;Muslihatin et al, 2017;Dhir et al, 2014;Niranjan dan Sudarshana, 2005;Cartes et al, 2009;Rahmi et al, 2017) membuat benih sintetik dengan mengenkapsulasi embrio somatik pada fase torpedo ataupun kotiledon, namun pada penelitian Muslihatin et al (2018) membuat benih sintetik dengan mengenkapsulasi embrio somatik yang masih globular dan setelah disimpan selama 30 hari embrio somatik mengalami pendewasaan dan masuk pada fase kotiledon. Penggunaan embrio somatik pada fase torpedo atau kotiledon akan meningkatkan kemampuan benih sintetik untuk berkecambah, karena sudah memiliki meristem akar dan tunas (Bhojwani, 2012).…”
Section: Potensi Aplikasi Embrio Somatik Untuk Pembuatan Benih Sintetikunclassified
“…Berdasarkan Tabel 2 yang telah disajikan di atas terdapat beberapa penelitian untuk membuat benih sintetik pada tanaman kelas Magnoliopsida. Beberapa penelitian (Micheli dan Standardi, 2016;Muslihatin et al, 2018;Sumaryono dan Rizka, 2015;Calandry et al, 2017;Himayani dan Muslihatin, 2017;Muslihatin et al, 2017;Dhir et al, 2014;Niranjan dan Sudarshana, 2005;Cartes et al, 2009;Rahmi et al, 2017) membuat benih sintetik dengan mengenkapsulasi embrio somatik pada fase torpedo ataupun kotiledon, namun pada penelitian Muslihatin et al (2018) membuat benih sintetik dengan mengenkapsulasi embrio somatik yang masih globular dan setelah disimpan selama 30 hari embrio somatik mengalami pendewasaan dan masuk pada fase kotiledon. Penggunaan embrio somatik pada fase torpedo atau kotiledon akan meningkatkan kemampuan benih sintetik untuk berkecambah, karena sudah memiliki meristem akar dan tunas (Bhojwani, 2012).…”
Section: Potensi Aplikasi Embrio Somatik Untuk Pembuatan Benih Sintetikunclassified
“…Pada siklus ini, H2O2 akan direduksi menjadi air oleh askorbat peroksidase (APX) dengan menggunakan AsA sebagai donor electron (Gambar 3). Askorbat teroksidasi (monodehydroascorbate) kemudian diregenerasi oleh monodehydroascorbate reduktase (MDAR) [28]. Namun, monodehydroascorbate pada dasarnya adalah radikal dan jika tidak cepat direduksi, maka akan menjadi askorbat dan dehidroaskorbat.…”
Section: A Kandungan Asam Askorbatunclassified
“…Pembungkus tersebut berperan sebagai endosperma yang mengandung sumber karbon, nutrisi dan zat pengatur tumbuh (ZPT) menstimulasi pertumbuhan dengan memberi isyarat kepada sel target untuk membelah atau memanjang [10]. Teknologi benih sintetik dapat memberi keuntungan antara lain penyimpanan yang tahan lama, mempermudah distribusi atau penyebaran, serta dapat melindungi benih dari hama penyakit [11].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Benih sintetik didefinisikan sebagai embrio somatik, tunas, agregat sel, atau jaringan lain yang dikemas dalam hydrogel dan dapat disemai sebagai benih yang memiliki kemampuan untuk menjadi tanaman di bawah kondisi in vitro atau ex vitro serta dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama [11]. Produksi benih sintetik adalah teknik yang potensial untuk perbanyakan tanaman dan pelestarian, terutama tanaman komersial budidaya yang tidak menghasilkan benih, tanaman transgenik dan tanaman lain yang perlu dijaga sifat-sifat unggulnya [12].…”
Section: Pendahuluanunclassified