Umur dan berat menjadi target dalam proses domestikasi induk oleh karena berpengaruh terhadap performa reproduksi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh umur terhadap performa reproduksi induk P. indicus. Dua seri penelitian telah dilaksanakan di Unit Pembenihan BBPBAP Jepara menggunakan induk hasil domestikasi generasi-1 (G-1) di tambak pada umur 11 bulan (U-11) dan 14 bulan (U-14). Proses maturasi dan pemijahan dilaksanakan dalam ruangan terpisah dan tertutup. Pemeliharaan dan produksi benih menggunakan bak semen kapasitas 10 m-3 sesuai dengan protokol sistem produksi benih udang penaeid di BBPBAP Jepara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan umur (U-11 dan U-14) berpengaruh secara signifikan (p<0.05) terhadap laju pemijahan harian (18,78±4,6 %h- vs 8,85±3,69 %h-), produksi nauplius (47.000±2.400 N induk- vs 27.421±8.555 N induk-) dan frekuensi pemijahan (1,67 selama 9 hari vs 1,79 selama 22 hari) serta sintasan benih (26,81±7,30% v 37,27s ± 1,95%). Hasil dari penelitian ini disimpulkan bahwa untuk kepentingan produksi benih secara massal maka induk poduktif yang digunakan berumur 11 bulan. Performa reproduksi induk kurang dari umur tersebut perlu dikaji lebih lanjut.