Percobaan ini dilakukan menggunakan metode eksperimental di lapangan, pada rancangan Split Plot dengan petak utama adalah sistem tanam (tumpangsari dan monokultur), sedangkan anak petak terdiri dari perlakuan varietas (Bioguma, Numbu, Pahat, Samurai dan Super-1) dan populasi tanaman (1, 2 dan 3 tanaman per rumpun). Tanaman sorgum monokultur memberikan hasil lebih tinggi dibandingkan tumpangsari dengan kacang tanah; 5,2 t/ha vs. 3,7 t/ha. Varietas-varietas memberikan hasil berbeda; Numbu dan Bioguma memberikan hasil tertinggi, 5,3 t/ha dan 5,2 t/ha berturutan, diikuti Pahat 4,4 t/ha, terendah Samurai dan Super 1 dengan hasil 3,6 t/ha. Interaksi dengan jumlah tanaman per rumpun, Bioguma dengan 3 tanaman per rumpun memberikan hasil terbaik. Trend hasil menunjukkan semakin banyak tanaman dalam rumpun memberikan hasil lebih banyak, 3 tanaman per rumpun memberikan hasil terbanyak (5,7 t/ha) diikuti 2 tanaman per rumpun (4,6 t/ha) dan 1 tanaman per rumpun (3,0 t/ha). Belum diketahui jika populasi per rumpun diperbanyak lagi misalnya dengan 4 atau 5 tanaman, mengingat hasil per tanaman pada 3 tanaman per rumpun hanya sedikit menurun dibanding 2 atau 1 tanaman per rumpun.