2019
DOI: 10.20527/jetall.v1i2.7369
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Healing Mantras of Banjarese and Their Portrayal of Socio-Cultural Values

Abstract: This study is set as an attempt to study Banjarese healing mantras as part of oral literature that needs to be preserved. Mantras are now prone to loss because more and more people no longer believe in them. In this study, the healing mantras are collected through documentation and interview. In terms of documentation, there are three books related to Banjarese Mantras that we examine to collect the data. In terms of interview, the respondents are chosen using purposive sampling from three regencies in South K… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Berdasarkan kajian pada kesepuluh artikel kunci yang diperoleh, dapat dikatakan bahwa batatamba merupakan metode terapeutik yang telah dipercaya secara turun temurun di kalangan masyarakat Banjar. Masyarakat Banjar bahkan memercayai bahwa batatamba dapat digunakan untuk menyembuhkan 21 macam penyakit (Krismanti et al, 2019;Yulianto, 2020), baik secara fisik dan mental, maupun penyakit yang disebabkan oleh pengaruh gaib (Rusanti & Liza, 2017). Kajian ini menunjukkan bahwa masyarakat Banjar tidak hanya percaya dengan metode-metode rasional, namun juga percaya dengan eksistensi dunia gaib (irasional).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Berdasarkan kajian pada kesepuluh artikel kunci yang diperoleh, dapat dikatakan bahwa batatamba merupakan metode terapeutik yang telah dipercaya secara turun temurun di kalangan masyarakat Banjar. Masyarakat Banjar bahkan memercayai bahwa batatamba dapat digunakan untuk menyembuhkan 21 macam penyakit (Krismanti et al, 2019;Yulianto, 2020), baik secara fisik dan mental, maupun penyakit yang disebabkan oleh pengaruh gaib (Rusanti & Liza, 2017). Kajian ini menunjukkan bahwa masyarakat Banjar tidak hanya percaya dengan metode-metode rasional, namun juga percaya dengan eksistensi dunia gaib (irasional).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Klien yang sakit kemudian mengerjakan petuah yang ditunjukkan oleh pananamba untuk memperoleh kesembuhan. Selain itu, intervensi yang diberikan oleh seorang pananamba juga dapat menggunakan media air, jimat, tulisan (rajah) yang dimantrai dengan mantra berbahasa Banjar (Yulianto, 2020), atau berbahasa Arab, setelah adanya pengaruh akulturasi dari budaya Islam yang sangat kuat di kalangan masyarakat Banjar (Alfianoor, 2017;Hidayatullah, 2019;Krismanti et al, 2019).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Sociolinguistics, as a branch of linguistics, studies the relationship between language and social factors in society, including Hedges and Boosters. According to (Krismanti, 2019) hedges are linguistic devices used to show uncertainty or soften assertions, while boosters are used to express certainty or emphasize statements. Hedges and boosters are linguistic tools that respectively convey doubt or confidence in communication.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%