Hipertensi umumnya muncul pada usia lanjut, tetapi hipertensi juga dapat muncul sejak remaja dan banyak yang tidak menyadarinya sehingga akan berkelanjutan hingga usia dewasa dan lansia. Penderita baru akan menyadari pentingnya pengobatan, apabila penyakit yang diderita sudah sangat serius dan parah. Keyakinan dalam penggunaan obat sering memengaruhi pengobatan pasien hipertensi dan kepatuhan mereka terhadap penggunaan obat. Tujuan dalam Penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh perilaku pasien dalam penggunaan obat antihipetensi dengan menggunakan pendekatan HBM di Puskesmas Pesantren II. Metode Penelitian ini bersifat deskriptif yang menggunakan pendekatan cross sectional dengan teknik purposive sampling dimana Sampel yang digunakan sebanyak 101 responden sesuai kriteria inklusi dengan menggunakan instrumen kuisioner. Hasil penelitian, Berdasarkan uji regresi logistik diperoleh hasil yaitu mayoritas responden dengan kategori sedang dan perilaku yang tinggi, sehingga adanya pengaruh terhadap perilaku pasien hipertensi dengan variabel kerentanan P-value = 0,006, keparahan P-value = 0,009, manfaat P-value = 0,001, hambatan P-value = 0,002, efikasi diri P-value = 0,016, isyarat untuk bertindak P-value = 0,001. Kesimpulan penelitian ini adalah Variabel dalam Health Belief Model.berpengaruh terhadap perilaku pasien hipertensi dalam penggunaan obat antihipertensi.