Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk ketidakpastian yang dialami oleh pekerja salon tuna rungu sebagai cara mereka mengurangi ketidakpastian dalam berkomunikasi dengan pelanggan baru. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, Adapun pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan observasi terhadap 4 orang pekerja salon tunarungu. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bentuk ketidakpastian yang dialami oleh para pekerja salon tunarungu antara lain: 1) Ketidakpastian kognitif, kekhawatiran tentang keterbatasan yang mereka buat sulit mendapatkan informasi yang jelas, tidak bisa memahami keinginan pelanggan, ketakutan akan mendapat prasangka buruk dari pelanggan. 2) Ketidakpastian perilaku adalah ketidakmampuan untuk memperkirakan perilaku pelanggan baru, khawatir akan adanya keluhan jika mereka tidak puas dengan perawatan yang diberikan, khawatir tentang pelanggan yang menawar harga lebih rendah dari yang ditetapkan. Proses pengurangan ketidakpastian yang dialami oleh pekerja salon tunarungu: 1)Proses proaktif, di mana pekerja salon tunarungu berpikir tentang opsi komunikasi yang akan mereka lakukan, menyapa secara langsung, memikirkan untuk berkomunikasi verbal atau tidak. 2) Proses retroaktif, menjelaskan bagaimana berinteraksi dengan pelanggan baru, bagaimana sikap dan perilaku lawan bicara Ketika berinteraksi dengan mereka. Selain itu strategi pengurangan ketidakpastian dilakukan oleh pekerja salon tunarungu. 1) Strategi pasif, dengan melakukan pengamatan sebagai upaya mencari tahu tentang pelanggan baru dan apa yang harus mereka lakukan. 2) Strategi aktif, pekerja salon tunarungu mencari informasi menggunakan orang ketiga untuk membantu atau dengan kata lain bertanya tentang seseorang melalui orang lain. 3) Strategi interaktif, pekerja salon tunarungu berinteraksi secara langsung untuk mengurangi rasa ketidakpastian yang mereka alami.