Coastal areas of Semarang and Tegal, there are several industries that use metal materials. These activities will have an impact on the marine ecosystem, especially the biota that lives in it. The research aims to determine the metal contamination of Chromium (Cr) and Iron (Fe) in benthic biota in the waters of Semarang and Tegal, Central Java. Analysis of Cr and Fe concentrations in biota tissues using ICPMS. The results of analysis of Cr and Fe metals in the biota tissues of white shrimp (P. Merguensis), crab (P. pelagicus), coocle (A. inaequivalvis) and gastropods (H. ternatanus) found Cr and Fe metals in the biota tissues. The concentration of Cr metal in biota found in Semarang ranges from 0.211– 0.235 ppm, while in Tegal it ranges from 0.1–0.218 ppm. Fe metal concentrations from Semarang biota ranged from 0.718 – 0.909 ppm, while those from Tegal were 0.733 – 1.429 ppm. The concentrations of Cr and Fe metals in each biota and research location showed no differences, while Fe metals showed differences. Pesisir kota Semarang dan Tegal terdapat beberapa industri yang menggunakan bahan logam. Aktifitas tersebut akan berdampak pada ekosistem laut terutama biota yang hidup didalamya. Penelitian bertujuan mengethui kontaminansi logam Kromium (Cr) dan Besi (Fe) pada biota benthik di perairan Semarang dan Tegal Jawa Tengah. Analisa konsentrasi Cr dan Fe dalam jaringan biota menguunakan ICPMS. Hasil analisa logam Cr dan Fe dalam jaringan biota udang putih (P. Merguensis), rajungan (P. pelagicus), kerang bulu (A. inaequivalvis) dan gastropoda (H. ternatanus) ditemukan logam Cr dan Fe dalam jaringan biota. Konsentrasi logam Cr pada biota yang ditemukan di Semarang berkisar 0,211 – 0,235 ppm, sedangkan di Tegal berkisar 0,1 – 0,218 ppm. Konsentrasi logam Fe dari biota Semarang berkisar antara 0,718 – 0,909 ppm, sedangkan yang berasal dari Tegal 0,733 – 1,429 ppm. Konsentrasi logam Cr dan Fe pada setiap biota dan lokasi penelitian menunjukan tidak adanya perbedaan sedangkan logam Fe menunjuakn adanya perbedaan.