Herpes zoster dikenal juga sebagai cacar ular (shingles). Herpes zoster adalah suatu penyakit neurokutaneus yang disebabkan oleh reaktivasi atau aktivasi varicella zoster virus. Karakteristik herpes zoster berupa vesikel berkelompok dengan dasar kemerahan yang terasa nyeri pada daerah persarafan ganglion yang bersifat unilateral dan dermatomal. Herpes zoster merupakan penyakit yang dapat rekuren sewaktu-waktu, sehingga pasien yang menderita herpes perlu diberikan tatalaksana secara holistik. Tujuan penelitian ini adalah menerapkan pelayanan dokter keluarga berbasis evidence based medicine pada pasien dengan mengidentifikasi faktor risiko, masalah klinis, serta penatalaksanaan pasien berdasarkan kerangka penyelesaian masalah pasien dengan pendekatan patient centred dan family approach. Studi ini adalah laporan kasus. Data primer diperoleh melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, kunjungan rumah untuk melengkapi data keluarga dan psikososial, serta lingkungan. Penilaian berdasarkan diagnosis holistik dari awal, proses dan akhir studi secara kuantitatif dan kualitatif. Responden yang digunakan berdasarkan beberapa faktor, yaitu jenis kelamin, usia, pendidikan, dan pekerjaan. Pasien seorang wanita usia 40 tahun dengan herpes zoster. Faktor internal pada kasus ialah riwayat menderita varisela saat remaja. Faktor eksternal meliputi kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga terhadap penyakit herpes zoster yang diderita serta kurangnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Dilakukan intervensi farmakologis berupa asiklovir tablet, salep asiklovir, paracetamol, dan cetirizine dan non farmakologis berupa edukasi untuk mencegah rekurensi. Penegakan diagnosis dan penatalaksanaan pada pasien ini telah dilakukan secara holistik, patient centered, family approach dan berdasarkan beberapa teori dan penelitian terkini. Pada proses perubahan perilaku, pasien dan keluarga sudah mencapai tahap adoption.