2013
DOI: 10.4038/jas.v8i3.6082
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Heterosis in F1 generations of two Indica rice crosses for growth and yield characteristics

Abstract: Rice (Oryza sativa L.) is the main food crop for more than half of the world population. Use of heterosis is one of the greatest practical achievements of plant breeding. Two single crosses, Bg 379-2 x Mu 8-7 (Cross 1) and Bg 379-2 x Bw 400 (Cross 2) were chosen to study the heterosis and genetic effects in yield related agronomic characters of rice. F 1 hybrids along with their parents were evaluated in a Randomized Complete Block Design with four replicates. Cross 1 showed significant heterobeltiosis for lea… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2018
2018
2021
2021

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 6 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Selain tinggi tanaman pada umur panen pada persilangan B14081H-296 x Batubara juga menunjukan heterosis negatif. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa persilangan padi Bg 379-2 x Bw400 menunjukan umur panen yang lebih pendek dari kedua tetua (Perera et al 2013) dan penelitian (Hijam & Singh 2019) yang menunjukan terjadinya pemendekan umur pada F 1 hingga -9,74% dari ratarata kedua tetua. Pada persilangan dengan nilai heterosis negatif menunjukan bahwa hibrida dengan umur lebih genjah dari kedua tetua, sehingga seleksi akan diarahkan pada hibrida dengan umur genjah (Hijam & Singh 2019).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Selain tinggi tanaman pada umur panen pada persilangan B14081H-296 x Batubara juga menunjukan heterosis negatif. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa persilangan padi Bg 379-2 x Bw400 menunjukan umur panen yang lebih pendek dari kedua tetua (Perera et al 2013) dan penelitian (Hijam & Singh 2019) yang menunjukan terjadinya pemendekan umur pada F 1 hingga -9,74% dari ratarata kedua tetua. Pada persilangan dengan nilai heterosis negatif menunjukan bahwa hibrida dengan umur lebih genjah dari kedua tetua, sehingga seleksi akan diarahkan pada hibrida dengan umur genjah (Hijam & Singh 2019).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Hal ini sejalan dengan pernyataan Ismunadji et al (1988) yaitu tanaman yang berbunga lebih cepat memiliki fase generatif yang lebih cepat pula sehingga umur panen akan semakin cepat. Hasil penelitian ini sejalan dengan Perera et al (2013), yaitu hasil persilangan tunggal padi Bg 379-2 x Bw 400 menghasilkan umur panen lebih cepat dibandingkan dengan kedua tetuanya.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified