History Made for Tomorrow: Hakka Tulou

Abstract

The documentary film, History Made for Tomorrow: Hakka Tulou was an October 2010 release by History Channel International. This film is an in-depth study on the green building techniques and sustainable lifestyle of the Hakka people of Southern China with a focus on the ancient Tulou rammed earth structures. The television program follows West Virginia University research professor, Ruifeng Liang, as he initiates scientific studies to back claims that the rammed earth Tulou structures are “the greenest buildings in the world”, and Canadian architect, Jorg Ostrowski, of Autonomous Sustainable Housing Inc., who has been researching the ecological footprint of Hakka communities since August 2007, to promote them as “eco-villages” of best practices for planet Earth’s sustainability. The author is credited as Director, Writer, and Producer of this film. This paper is based on the script of the production.

Penggunaan Rammed Earth Sebagai Solusi Material Ramah Lingkungan

“…Bangunan Hakka yang melingkar menjadi lebih modern dari Rammed Earth serta bangunan besar lainnya di China karena baru berusia berabad-abad. [14] Bagian utama berupa tembok besar dari the Great Wall of China dibangun dari Rammed Earth (Gambar 2). Keberadaan keragaman arsitektur vernacular Rammed Earth di Tiongkok menjadi saksi sejarah dan budaya di lokasi tersebut yang tahan lama.…”

“…Keberadaan keragaman arsitektur vernacular Rammed Earth di Tiongkok menjadi saksi sejarah dan budaya di lokasi tersebut yang tahan lama. Rammed Earth dianggap sebagai material bangunan yang sustainable dan cocok untuk perumahan dengan biaya yang relatif rendah [14] .…”

“…Kapel Rekonsiliasi Berlin [17] Penggunaan Rammed Earth untuk mewujudkan Earth Building sebagai metode sekaligus material yang juga memiliki nilai kearifan lokal [6]. Kearifan lokal merupakan suatu pengetahuan yang dimiliki oleh suatu masyarakat tertentu yang di dapatkan melalui sebuah pengalaman yang panjang sesuai dengan lingkungan daerahnya [14]. Kearifan lokal tersebut berasal dari kepercayaan masyakarat setempat memiliki karakteristik dan kelebihan diantaranya; pemerolehan material yang relatif mudah karena berada di wilayah sekitar atau lokal sehingga meminimalisir biaya transportasi material, material yang tidak ada kandungan bahan kimia atau gas berbahaya, dengan Rammed Earth yang merupakan material earth dapat meminimalisir waste material karena jika terdapat kelebihan material dapat dikembalikan ke bumi sehingga mengurangi sampah ataupun buangan yang secara umum kerap terjadi di proyek konstruksi, material Earth mampu diolah secara sederhana dan didominasi oleh tenaga manusia karena pada umumnya tidak memerlukan alat berat sehingga tidak menimbulkan polusi dan meminimalisir biaya mobilitas alat, proses pembuatan atau produksinya bergantung pada cuaca atau iklim karena pengeringan dilakukan secara alami [6].…”