ABSTRAKJumlah pasien HIV yang berusia lanjut semakin bertambah dikarenakan angka kesintasan pasien yang meningkat dan infeksi HIV pada pasien usia lanjut. Populasi pasien tersebut membutuhkan penatalaksaan tersendiri dikarenakan terdapat sejumlah komorbid baik yang berhubungan dengan HIV maupun tidak, polifarmasi, penurunan kapasitas fungsional dan isu sosial.
PENDAHULUANJumlah pasien HIV berusia tua meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini selain disebabkan oleh angka kejadian yang meningkat, juga disebabkan oleh terapi antiretroviral yang efektif sehingga angka harapan hidup bertambah. Sejak highly active anti-retroviral therapy (HAART) diperkenalkan pada tahun 1996 dan dimulai terapi anti retroviral kombinasi, pasien HIV yang terdiagnosis awal dan mendapat terapi antiretroviral dapat hidup seperti orang normal pada umumnya. 1 Pada penelitian yang dilakukan oleh Greene, dkk. 2 ditemukan rentang waktu terpanjang dari pasien terdiagnosis HIV hingga saat penelitian dilakukan mencapai 21 tahun. 2 Terapi antiretroviral menurunkan efek HIV dan peradangan kronik, namun tidak halnya dengan fungsi imunologis normal. Angka kesintasan pada pasien HIVusia lanjut yang mendapat terapi antiretroviral 30% lebih rendah dibanding populasi muda. Selain itu, kematian lebih cepat terjadi dalam empat tahun pertama semenjak terapi antiretroviral dimulai. 3 Belum diketahui pasti penyebabnya, namun diperkirakan perhatian yang kurang terhadap kepatuhan berobat, interaksi obat dan toksisitas, serta komorbid multipel memiliki pengaruh. Dengan demikian, dibutuhkan pendekatan tersendiri dalam menangani pasien HIVusia lanjut.