Pendahuluan : Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) tidak hanya menyebabkan angka kematian bayi tetapi juga pada masalah kesehatan lainnya. Bayi BBLR memiliki peluang kematian delapan kali lebih besar dibandingkan dengan bayi tidak BBLR. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kejadian BBLR di Rumah Sakit Islam Siti Rahmah Padang Tahun 2018-2021 berdasarkan indikator usia kehamilan, jenis kelamin, usia ibu, paritas, status gizi, ANC, cara persalinan, dan jarak kelahiran. Tujuan : Untuk mengetahui kejadian bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) di RSI Siti Rahmah Padang. Metode : Analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi observasional. Populasi pada penelitian ini yaitu ibu yang memiliki bayi BBLR di RSI Siti Rahmah Padang yang sudah mendapat perawatan. Teknik pengambilan sampel didalam penelitian ini menggunakan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 42 orang. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa bayi yang mengalami Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sebesar 83.3% dan BBLSR sebesar 16.7%. Distribusi frekuensi usia kehamilan ibu terbanyak adalah tidak berisiko yaitu 20 orang (42.9%), jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki yaitu 23 orang (65.7%), usia ibu terbanyak adalah tidak berisiko yaitu 23 orang (65.7%), paritas terbanyak adalah berisiko yaitu 20 orang (57.1%), status gizi ibu (LILA) terbanyak adalah KEK yaitu 21 orang (60%), ANC terbanyak adalah tidak lengkap yaitu 23 orang (65.7%), jenis persalinan terbanyak adalah SC yaitu (91.4%), jarak kelahiran terbanyak adalah berisiko <2 tahun yaitu 14 orang (40%). Kesimpulan : Prevalensi BBLR adalah 83.3%, dengan kebanyakan bayi laki-laki (67.5%) dan ibu berusia 20-35 tahun (65.7%) mengalami kondisi ini. Faktor risiko termasuk status gizi ibu, frekuensi pemeriksaan kehamilan yang rendah, dan metode persalinan. BBLSR terjadi pada 16.7% kasus, dengan bayi perempuan dan ibu dengan pemeriksaan kehamilan 0-3 kali lebih berisiko. Data menunjukkan pentingnya pemantauan kehamilan dan nutrisi ibu untuk mengurangi risiko BBLR dan BBLSR.