Covid 19 memunculkan ketidakpastian dan perubahan yang sangat konstan sehingga kebutuhaninformasi berupa kebijakan pemerintah menjadi sangat penting untuk disampaikan kepada masyarakat.Dalam makalah ini dideskripsikan mengenai kebijakan pemerintah bidang pariwisata, yaitu: programmitigasi dan pemulihan sektor pariwisata pada masa transisi kenormalan baru dalam rangka percepatanpenanganan dampak covid-19. Kebijakan pemerintah tersebut disampaikan kepada masyarakat melaluiakun media sosial official Kemenparekraf, salah satunya adalah akun twitter official @Kemenparekraf.Untuk mengetahui sejauh mana kesesuaian kebijakan yang disusun dan yang disampaikan kepadamasyarakat, dilakukan qualitative content analysis (QCA) terhadap akun @Kemenparekraf,menggunakan NVivo12 dengan fitur antara lain the management, word frequency analysis, dan visualisasidata informal. Dari 807 (delapan ratus tujuh) tweet akun @Kemenparekraf yang diposting sejak Juni s.dDesember 2020, hanya terdapat 3 (tiga) hashtag/kata yang dapat langsung menjelaskan kebijakan., yaitu#banggabuatanindonesia untuk kegiatan Anugerah Bangga Buatan Indonesia (BBI) 2020,#indonesiacare untuk Sertifikasi InDOnesia CARE (I Do Care), dan chse untuk Dukungan CHSE (Cleanliness,Health, Safety, Environment). Penggunaan hashtag/kata dalam tweet masih belum dapat menjelaskankebijakan secara keseluruhan. Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan membandingkan target, outputprogram dan dampaknya kepada pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif.