Pengguna perangkat seluler di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2022, tercatat lebih dari 370 juta pengguna seluler, melebihi total populasi negara. Penggunaan gawai yang semakin intens dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan, khususnya terhadap organ penglihatan. Salah satu potensi bahaya dari perangkat seluler portabel yang dapat menyebabkan risiko kesehatan mata adalah paparan radiasi sinar biru dari layar gawai. Filter sinar biru, yang sudah disematkan oleh pabrikan gawai pada produk seluler terkini, dapat menjadi salah satu solusi yang bisa dimanfaatkan oleh pengguna untuk meminimalkan risiko tersebut. Namun, masih banyak pemilik perangkat yang belum menyadari keberadaan fitur ini. Selain itu, penggunaan sejumlah fitur pada gawai diprediksi akan meningkatkan konsumsi daya baterai. Artikel ini akan menyajikan hasil survei pengguna terkait pengetahuan mereka tentang fitur filter sinar biru. Lebih lanjut, pengukuran konsumsi baterai menggunakan aplikasi Accubattery juga dilakukan terhadap penggunaan filter sinar biru untuk beberapa aktivitas daring. Hasil survei menunjukkan bahwa lebih banyak pengguna yang belum mengetahui tentang filter sinar biru pada gawai yang mereka miliki. Hasil pengukuran daya baterai menunjukkan bahwa penggunaan filter dapat meningkatkan konsumsi baterai perangkat dengan peningkatan terbesar didapatkan untuk aktivitas menonton video secara daring, yaitu hampir dua kali lipat. Berdasar hasil perhitungan selisih konsumsi daya ketika filter diaktifkan dan tidak, pengguna direkomendasikan untuk mengaktifkan filter saat aktivitas rapat daring dan belajar daring, karena konsumsi daya dari kedua kegiatan tersebut tidak mengalami kenaikan yang signifikan.