2019
DOI: 10.1007/978-3-030-20831-8_21
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

How to Be a Good Disciple (to a Martial Arts Master): Critical Reflections on Participation and Apprenticeship in Indonesian Pencak Silat Schools

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
2
0
1

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 10 publications
0
2
0
1
Order By: Relevance
“…Hal ini penting karena manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan memiliki unsur-unsur nafsu, akal, dan iman yang harus diatur dengan baik sesuai dengan tuntutan agama dan moral. Dalam konteks pencak silat, penekanan diberikan pada pengendalian mental, spiritual, emosional, dan nafsu guna mencapai tujuan menjadi manusia yang berguna dan bermanfaat dalam lingkungan masyarakat (Keilbart, 2019). Dengan melatih diri melalui pencak silat, individu dapat mengembangkan ketahanan mental, kestabilan emosional, dan kontrol diri yang kuat, sehingga mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitar (Wilson, 2015).…”
Section: Nilai-nilai Karakter Pencak Silat Pagar Nusa: Religius Dan N...unclassified
“…Hal ini penting karena manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan memiliki unsur-unsur nafsu, akal, dan iman yang harus diatur dengan baik sesuai dengan tuntutan agama dan moral. Dalam konteks pencak silat, penekanan diberikan pada pengendalian mental, spiritual, emosional, dan nafsu guna mencapai tujuan menjadi manusia yang berguna dan bermanfaat dalam lingkungan masyarakat (Keilbart, 2019). Dengan melatih diri melalui pencak silat, individu dapat mengembangkan ketahanan mental, kestabilan emosional, dan kontrol diri yang kuat, sehingga mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitar (Wilson, 2015).…”
Section: Nilai-nilai Karakter Pencak Silat Pagar Nusa: Religius Dan N...unclassified
“…Or, doubt is regarded as an expression of the (young) fieldworker's professional uncertainty (e.g., Cook 2010; Pollard 2009). Recently, doubt has made it into the literature on the epistemic potential of affective field experiences, as in Kupier's (2019) description of how her own doubts about witchery attuned her to the ordinariness of both doubting and believing in witchcraft in Tanzania (see also Abdullah 2019; Cook 2010; Keilbart 2019). In fact, what the rising number of ethnographies discussing doubt highlights is exactly this point: that doubt is not a hindrance to spiritual or religious practices.…”
Section: Learning To Believe?mentioning
confidence: 99%
“…The increase of interest growing by 47% yearly in line with the policy of the ministry of education which requires Pencak Silat as a compulsory Extracurricular Program. Similarly, the number of school competitions, juvenile, youth, and adults has shown an elevation to date (Keilbart, 2019).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%