2020
DOI: 10.52943/jikeperawatan.v6i2.422
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Tingkat Stres Pada Pasien Diabetes Melitus Di Puskesmas Gondokusuman 1 Kota Yogyakarta

Abstract: Stres merupakan salah satu kondisi yang rentan dirasakan oleh setiap pasien DM. Upaya penanganan stres pada pasien DM masih rendah, khususnya melalui pengelolaan aktivitas fisik. Pengelolaan aktivitas fisik harian sangat penting pada pasien DM, melalui aktivitas fisik dapat melepaskan energi dari otot skeletal sehingga bisa mengontrol gula darah tinggi yang dapat memicu stres pada pasien DM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dengan tingkat stres pada pasien DM. Jenis pen… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 3 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Selain itu pengendalian berat badan untuk pencegahan overweight dan obesitas (khususnya obesitas sentral) dan pengendalian stres yang baik juga diperlukan oleh diabetesi. Hal yang menjadi perhatian beberapa penelitian menyatakan sebagian besar diabetesi mengalami stres dari tingkat ringan sampai sedang (Livana et al, 2018;Nursucita & Handayani, 2021;Opelya et al, 2020). Hal ini tentunya dapat berpengaruh pada gula darah diabetes.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Selain itu pengendalian berat badan untuk pencegahan overweight dan obesitas (khususnya obesitas sentral) dan pengendalian stres yang baik juga diperlukan oleh diabetesi. Hal yang menjadi perhatian beberapa penelitian menyatakan sebagian besar diabetesi mengalami stres dari tingkat ringan sampai sedang (Livana et al, 2018;Nursucita & Handayani, 2021;Opelya et al, 2020). Hal ini tentunya dapat berpengaruh pada gula darah diabetes.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…With a frequency of 2.4% in 2018 with 12,525 documented cases, the Special Region of Yogyakarta ranked second in Indonesia for all ages. occurred in 2018, with a peak incidence of 1.9% in urban areas 4 .…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%