Hubungan antara Indeks Massa Tubuh dan Lingkar Pinggang dengan Kejadian Hipertensi Sistolik Terisolasi pada Lansia

Abstract

Latar BelakangSecara global diperkirakan 15% lansia menderita hipertensi sistolik terisolasi (ISH). ISH pada lansia dapat terjadi karena proses menua atau faktor lainnya, seperti obesitas. Obesitas dibagi menjadi obesitas total yang diketahui dari nilai indeks massa tubuh (IMT) dan obesitas abdominal yang diketahui dari nilai lingkar pinggang (WC). Perbedaan parameter pengukuran tersebut menjadikan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara IMT dan WC dengan kejadian ISH pada lansia. Metode Rancangan penelitian adalah observasional analitik metode potong lintang dan teknik sampling consecutive sampling dengan sampel penelitian merupakan lansia umur ≥ 60 tahun yang menderita ISH. Penelitian berupa pengukuran tekanan darah, berat badan, tinggi badan, dan lingkar pinggang. Analisis data menggunakan uji korelasi Rank Spearman untuk hubungan IMT dengan kejadian ISH dan uji Chi-Square untuk hubungan lingkar pinggang dengan kejadian ISH dengan nilai α kedua uji adalah 0,05. HasilJumlah responden penelitian adalah 110 sampel lansia dengan kriteria sampel terbanyak adalah lansia muda (60%), jenis kelamin wanita (67,3%), bekerja sebagai buruh tani/petani (41,8%), menderita ISH derajat I (66,4%), mengalami obesitas (36,4%), dan mengalami obesitas abdominal (54,5%). Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan antara IMT dengan kejadian ISH pada lansia (p= 0,827) dan adanya hubungan antara lingkar pinggang dengan kejadian ISH pada lansia (p= 0,001). KesimpulanIMT sebagai indikator obesitas total tidak berhubungan dengan kejadian ISH pada lansia namun lingkar pinggang sebagai indikator obesitas abdominal menunjukkan adanya hubungan dengan kejadian ISH pada lansia.