Kasus Anemia di Indonesia masih cukup tinggi, hal ini dikarenakan kompleksitas penyebab terjadinya Anemia. Keberagaman kondisi sosial-ekonomi Masyarakat di Indonesia, tingkat pendidikan, serta jenis pekerjaan, akan sangat berpengaruh terhadap prevalensi kejadian anemia. Selain itu kelainan genetik, penyakit keganasan dan kronis juga dapat memicu terjadinya Anemia. Masyarakat yang mengalami Anemia, seringkali harus mendapatkan pengobatan berkelanjutan. Hal ini akan berpengaruh terhadap kondisi psikis, fisik bahkan ekonomi keluarga. Peran pemerintah dalam mengatasi kasus anemia sangat penting, melalui beberapa regulasi yang dikeluarkan, nampak adanya stadarisasi Tata Laksana pengobatan Anemia. Selain itu, dukungan pemerintah juga diberikan melalui subsidi skrining dan pengobatan pada Anemia. Peningkatan fasilitas pelayanan Kesehatan diberbagai daerah juga menjadi fokus pemerintah untuk dapat meningkatkan kesehatan dan kesajahteran guna pencapaian tujuan SDGs. Namun pencegahan anemia merupakan langkah terbaik dibandingkan dengan pengobatan, sehingga kesadaran Masyarakat terhadap kasus Anemia harus diperhatikan. Edukasi mengenai pola hidup sehat, higenitas dan skrining Premarital harus terus digemakan agar Masyarakat dapat mengambil peran untuk mencegah kasus Anemia.Saat ini, pengobatan anemia yang diberikan juga sangat bervariasi tergantung dengan derajad keparahan penderita Anemia. Upaya pengobatan yang dapat dilakukan pada kasus Anemia akibat kelainan genetik adalah terapi sel. Regulasi terkait terapi sel sudah ada, Namun masih perlu adanya kolaborasi dari berbagai pihak untuk mengembangkan terapi tersebut. Jika semua usaha penanganan anemia telah dilakukan dengan baik, zero anemia di Indonesia bukan lagi menjadi sebuah wacana.