Hubungan Antara Kelekatan Orang Tua Dengan Kedisiplinan Siswa Di Mts Nurul Huda Sedati

Abstract

This research is a correlational quantitative method that is motivated by phenomena that seek to undiscipline in school environment. This study aims to determine whether there is a relationship between parents with discipline students in MTs Nurul Huda Sedati. Variables in this research is Parent attachment as independent variable (X) and Discipline as independent variable (Y). This research was conducted in MTs Nurul Huda Sedati covering class VII-IX with total sample of 221 students, taken using proporsionate stratified random sampling technique. Data collection in this research using psychological model that is Likert, that is IPPA scale (parent attachment) and disciplinary scale. Hypothesis in this research is there is positive relation between parent attachment with student discipline. Data analysis was done by statistical technique from Product Moment from Pearson using SPSS 18.0 for windows. The result of data analysis show open coefficient (rxy) = 0,285 with significance level 0.000 (less than 0,01) accepted hypothesis. The results showed there was a positive relationship between parents with discipline students in MTs Nurul Huda Sedati.

Kelekatan Orangtua dengan Kemandirian Remaja Pada Siswa MTsS

“…Remaja yang tinggal di pesantren diharuskan untuk dapat mengikuti keadaan menggunakan syarat hayati terpisah menggunakan orang tua, bertemu orang baru, tinggal beserta orang baru, dituntut untuk dapat menjalin interaksi sosial dengan lingkungan sosial di dalam pesantren, menghadapi nilai dan kebiasaan yang ada di dalam lingkungan pesantren [12]. Santri remaja yang sudah hidup terpisah bersama orang tua bukan berarti tidak lagi mempunyai kelekatan menggunakan orang tua, lantaran sifat menurut kelekatan abadi sepanjang masa, khusus dan mengikat antara individu menggunakan figur lekatnya.…”

“…Variabel independent dalam penelitian ini kelekatan orangtua dan variabel dependent dalam penelitian yaitu kemandirian. Populasi adalah wilayah generalisasi yang.terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya [12]. Populasi pada penelitian ini adalah Siswa kelas VII dan IX yang berada di MTsS Nurul Yaqin Siti Manggopoh kecamatan Lubuk Basung yang berjumlah 50 orang.…”

“…Selain itu dilakukan uji validitas, sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya [11]. Suatu item dapat dianggap memiliki daya diskriminasi yang memuaskan jika berkorelasi signifikan terhadap skor total terhadap koefisien korelasi bisa digunakan batas nilai berkriteria rxy ≥ 0,3 [12]. Jika koefisien korelasinya adalah 0,3 (rxy 0,3) atau lebih tinggi, data skalanya sangat khas, dan sebaliknya, jika koefisien korelasinya kurang dari 0,3 (rxy 0,3), elemen skala dikatakan tidak valid.Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan skala model likert untuk mendapatkan data kuantitatif.…”