Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran angka putus sekolah, faktor-faktor penyebab anak putus sekolah, dan strategi yang dapat dilakukan untuk menanggulangi anak putus sekolah di Kabupaten Luwu Utara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui lembar observasi, pedoman wawancara, lembar angket, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Angka putus sekolah APS SD/MI = 0,05%, APS SMP/MTs = 0,10%, dan APS SMA/MA/SMK = 0,30%; angka partisipasi kasar APKSD/MI = 100,31%, APKSMP/MTs = 100,02%, dan APKSMA/MA/SMK = 90,01%; dan angka partisipasi murni APMSD/MI= 99,99%, APMSMP/MTs= 92,12%, dan APMSMA/MA/SMK= 68,37% (2) faktor penyebab anak putus sekolah di Kabupaten Luwu Utara adalah: faktor ekonomi, pendidikan orang tua, faktor lingkungan (lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat), faktor budaya, dan faktor minat serta motivasi anak itu sendiri; (3) strategi yang dapat dilakukan untuk menanggulangi anak putus sekolah di Kabupaten Luwu Utara adalah: advokasi, pemberian beasiswa, pemeliharaan/pemanfaatan ruang kelas, penambahan/ pemeliharaan fasilitas belajar, penambahan RKB dan USB, penambahan/perbaikan sarana dan prasarana, model-model sekolah (sekolah kunjungan, SD-SMP satap, sekolah terapung, sekolah kecil), dan kejar paket.