Tujuan: Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis status nutrisi terhadap klien Diabetes Melitus dengan pendekatan asuhan keperawatan yang difokuskan pada pengkajian.
Metode: Metode dalam studi ini yaitu deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang difokuskan pada pengkajian keperawatan untuk menganalisis status nutrisi terhadap klien Diabetes Melitus. Subjek pada penelitian ini adalah 1 orang klien yang mengalami masalah berat badan lebih di Dusun Sukamaju Kecamatan Mangunjaya Kabupaten Pangandaran. Data yang dianalisa dikumpulkan dan dikaitkan dengan konsep, teori serta prinsip secara relevan, sehingga dapat ditentukan kesimpulan dalam memperoleh masalah keperawatan. Instrumen yang digunakan yaitu glukometer untuk mengukur kadar glukosa darah.
Hasil: Setelah dilakukan pengkajian keperawatan pada klien Diabetes Melitus, gejala yang muncul adalah sering merasa lapar (poliagi), sering buang air kecil (poliuri), dan sering merasa haus (poidipsi). Hal tersebut mengakibatkan munculnya masalah keperawatan yaitu Obesitas yang berhubungan dengan peningkatan rasa lapar (polifagi) yang didukung oleh data objektif berdasarkan buku SDKI yaitu Index Massa Tubuh (IMT), kadar gula darah, aktivitas fisik dan gangguan pola makan. Pengkajian yang dilakukan berjalan lancar dengan hasil IMT 23,73 intrepretasi overwaight, kadar glukosa darah klien 300 mg/dl, aktivitas fisik klien kurang, dan pola makan klien berlebihan tidak sesuai diet 3J dengan frekuensi 7 kali dalam sehari ( 2 kali makan utama dengan porsi satu gelas besar, 5 kali makan selingan).
Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan status nutrisi pasien DM berlebih dan diet yang dilakukan tidak efektif dibuktikan oleh penghitungan IMT dengan interpretasi 23,73 dalam kategori berat badan lebih sehingga di dalam tubuhnya terjadi penumpukan lemak dan menimbulkan resistensi insulin. Hal tersebut, yang dapat memicu kadar glukosa darah semakin meningkat dan mengakibatkan penyakit DM.Jelaskan temuan dalam penelitian serta implikasinya dalam praktik klinik keperawatan.