2016
DOI: 10.35790/ebm.4.2.2016.14626
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan diabetes melitus dengan kualitas tidur

Abstract: Diabetes mellitus (DM) is a serious problem with the incidence rising sharply. DM can affect almost all segments of society throughout the world. The number of people with diabetes continues to grow from year to year due to poor lifestyle. People today are less likely to move and have unhealthy eating patterns. High blood sugar levels are disturb concetration to sleep, due to frequent urge to urinate during the night. Sleep disorder is a common problem that occurs in patients with DM and DM reverse can also ca… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
2
0
8

Year Published

2018
2018
2023
2023

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 10 publications
(10 citation statements)
references
References 0 publications
0
2
0
8
Order By: Relevance
“…Gejala klinis tersebut tidak hanya dialami pada siang hari, namun pada malam hari juga dirasakan oleh penderita DM tipe 2, hal inilah yang bisa menimbulkan gangguan tidur. Gangguan tidur adalah permasalahan universal yang terjadi pada pasien DM dan sebaliknya DM juga dapat menyebabkan gangguan tidur akibat terdapatnya keluhan nokturia serta nyeri (Suranto, 2014 dalam Tentero, Pangemanan, andPolii 2016). Bertambahnya frekuensi terbangun, susah tertidur kembali, ketidakpuasan tidur yang menyebabkan kualitas tidur menurun adalah akibat yang disebabkan oleh gangguan tidur (Kasper, Fauci, Braunwald, Longo, Jameson, dkk, 2005dalam Gustimigo, 2015.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Gejala klinis tersebut tidak hanya dialami pada siang hari, namun pada malam hari juga dirasakan oleh penderita DM tipe 2, hal inilah yang bisa menimbulkan gangguan tidur. Gangguan tidur adalah permasalahan universal yang terjadi pada pasien DM dan sebaliknya DM juga dapat menyebabkan gangguan tidur akibat terdapatnya keluhan nokturia serta nyeri (Suranto, 2014 dalam Tentero, Pangemanan, andPolii 2016). Bertambahnya frekuensi terbangun, susah tertidur kembali, ketidakpuasan tidur yang menyebabkan kualitas tidur menurun adalah akibat yang disebabkan oleh gangguan tidur (Kasper, Fauci, Braunwald, Longo, Jameson, dkk, 2005dalam Gustimigo, 2015.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pernyataan di atas didukung oleh Wahyuningsih et al, (2016) dari hasil penelitiannya bahwa sebagian besar penderita DM Tipe 2 di Puskesmas Balowerti Kediri merasakan insomnia (82,2%). Begitu pula penelitian yang dilakukan oleh (Tentero et al, 2016) di Rumah Sakit Umum Pancaran Kasih GMIM Manado didapatkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara DM dengan kualitas tidur.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata usia responden adalah 49,80, median 48 tahun dan standar deviasi 6,744 dengan usia responden termuda yaitu 40 tahun dan yang tertua yaitu 75 tahun. Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini rata-rata usia responden berada pada rentang 48,49 sampai dengan 51,11 Kualitas tidur diartikan sebagai kepuasan seseorang terhadap tidur, sehingga seseorang tersebut tidak memperlihatkan perasaan lelah, mudah terangsang dan gelisah, lesu dan apatis, warna kehitaman di sekitar mata, kelopak mata bengkak, konjungtiva merah, mata perih, perhatian terpecah-pecah, sakit kepala dan sering menguap atau mengantuk (Tentero, Pangemanan, & Polii, 2016).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Kadar Glukosa Darah Pada Klien dengan DM Tipe 2 di Puskesmas Besuk Kualitas tidur yang baik diperlukan untuk membantu pembentukkan sel-sel tubuh yang baru, memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak, memberi waktu organ tubuh untuk beristirahat, dan menjaga keseimbangan metabolisme dan biokimiawi tubuh (Guyton & Hall, 2007). Tidur yang berkualitas dan cukup dapat menstabilkan gula darah, oleh sebab itu klien dengan Diabetes Melitus Tipe 2 disarankan untuk menata pola tidurnya (Tentero et al, 2016). (Donga et al, 2010) dalam penelitiannya menjelaskan durasi tidur yang kurang selama 5 jam selama 6 hari dapat memicu gangguan toleransi glukosa, peningkatan kortisol, dan aktivitas sistem saraf simpatik serta meningkatkan hormon ghrelin dan menurunkan sekresi hormon leptin.…”
Section: Hubungan Kualitas Tidur Denganunclassified
“…Diabetes Melitus merupakan masalah dengan angka kejadian yang tajam. Jumlah pasien terus bertambah dari tahun ke tahun karena pola hidup manusia yang cenderung jarang bergerak dan pola konsumsi makanan yang tidak sehat (Tentero, 2016…”
unclassified