Data World Stroke Organization menunjukkan bahwa setiap tahunnya 13,7 juta kasus baru stroke. 70% penyakit stroke dan 87% kematian dan disabilitas akibat stroke terjadi pada negara berpendapatan rendah dan menengah. Stroke dapat dilihat dari gejala klinis berupa defisit neurologik fokal dan global. Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko stroke, infark miokardium, gagal ginjal, bahkan kematian mendadak. Keadaan hipertensi akan memacu jantung agar bekerja lebih keras untuk memompa melawan gradien tekanan darah perifer dan kompensasi tubuh yaitu dengan mempertebal dinding jantung sehingga menyebabkan pembesaran ukuran jantung atau disebut kardiomegali. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif analitik dengan metode cross-sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 71 pasien stroke di RS PKU Muhammadiyah Gamping dengan rentan usia 55-90 tahun yang memenuhi kriteria eksklusi dan inklusi. Analisis data menggunakan uji univariat dan bivariat uji chi-square. Hasil penelitian didapatkan Sebanyak 38 dari 71 subjek memiliki kondisi kardiomegali dengan hipertensi. Hasil uji bivariat hubungan antara kardiomegali dengan hipertensi pada pasien stroke menghasilkan nilai p 0,025 (p < 0,05) dan nilai r 0,270. Terdapat hubungan lemah signifikan antara kardiomegali dengan hipertensi pada pasien stroke.