Dismenore primer adalah dismenore dirasakan sejak menarche atau pertama kali mendapatkan menstruasi dan tidak ditemukan adanya masalah dari organ reproduksi atau organ lain.(19) Menurut penelitian, melewatkan sarapan adalah prediktor terkuat untuk dismenore sedang/berat bagi remaja di Palestina.(15) Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, dan perilaku melewatkan sarapan pagi terhadap dismenore primer pada remaja putri di SMA Negeri 1 Toboali. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purpovive sampling. Variabel independen yang digunakan yaitu pengetahuan, sikap dan perilaku melewatkan sarapan pagi, Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisis menggunakan analisis bivariate dengan uji chi square. Hasil: Penelitian ini diperoleh hasil bahwa dari 186 sampel siswi SMA 1 Negeri Toboali yang mengalami dismenore primer didapatkan 129 siswi ( 69,4%) mengalami nyeri ringan dan sedang dan 57 siswi (30,6 %) mengalami nyeri berat. Berdasarkan pengetahuan remaja tentang sarapan pagi didapatkan sebanyak 166 siswi (89,2%) dengan pengetahuan kurang baik dan 20 siswi (10,8%) dengan pengetahuan yang baik. Dan dari sikap remaja didapatkan sebanyak 93 siswi (50%) dengan sikap negatif dan 93 siswi (50%) dengan sikap yang positif. Demikian juga berdasarkan perilaku remaja didapatkan 123 siswi (66,1 %) dengan perilaku yang kurang baik dan 63 siswi (33,9 %) dengan perilaku yang baik. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku melewatkan sarapan pagi dengan dismenore primer pada remaja putri di SMA Negeri 1 Toboali, dimana nilai P value pada uji Chi-square sebesar 0,012 untuk pengetahuan sarapan pagi, 0,056 untuk sikap sarapan pagi, dan 0,034 untuk perilaku kebiasaan melewatkan sarapan pagi. Nilai Odds Ratio (OR) juga menunjukkan bahwa pengetahuan, sarapan pagi yang tidak baik berpeluang 3 kali mengalami nyeri dismenore berat, sikap sarapan pagi yang tidak baik berpeluang hampir 2 kali mengalami nyeri dismenore berat, dan perilaku sarapan pagi yang kurang baik berpeluang 4 kali mengalami nyeri dismenore berat jika dibandingkan siswa dengan pengetahuan, sikap dan perilaku yang baik. Kesimpulan: Sebagian besar remaja memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku yang kurang terhadap sarapan pagi, dan berhubungan erat dengan kejadian dismenore primer. Saran: Pengetahuan, sikap dan perilaku remaja tentang sarapan pagi terhadap disemenore primer lebih ditingkatkan, baik melalui dukungan dari tim tenaga kesehatan maupun lembaga pendidikan terkait