Infeksi virus dengue adalah salah satu masalah kesehatan masyarakat yang menimbulkan dampak sosial dan ekonomi. Pemeriksaanrasio netrofil/limfosit sangat mudah dan cepat dilakukan. Rasio netrofil/limfosit dihubungkan dengan perembesan plasma di pasienDBD. Untuk mengetahui rasio netrofil/limfosit pasien DBD berdasarkan derajat DBD. Penelitian ini merupakan penelitian retrospektifdengan mengambil data rekam medis RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar masa waktu Juni 2013–Juni 2015. Uji statistikdilakukan dengan uji Mann-Whitney, uji t dan uji kenasaban Spearman. Didapatkan 96 subjek penelitian yang memenuhi patokankesertaan. Rerata umur subjek penelitian 53,5 tahun (18–89), sebagian besar laki-laki 56,25% dan perempuan 43,75%. Uji Mann-Whitney menunjukkan median leukosit grade I 4,45 (1,10–28,80), grade II 3,25 (1,60–9,20) dengan p=0,03. Median netrofil gradeI 2,41 (0,47–24,65), grade II 1,16 (0,29–6,50) dengan p=<0,01. Median trombosit grade I 113,50 (5,00–342,000), grade II 76,50(3,00–274,00) dengan p=0,009. Rasio netrofil/limfosit grade I 2,19 (0,61–17,25), grade II 0,80 (0,18–5,91) dengan p=<0,01. Ujikenasaban Spearman didapatkan nilai p<0,001 menunjukkan kenasaban antara rasio netrofil/limfosit dan derajat DBD bermakna.Nilai kenasaban Spearman sebesar -0,68 menunjukkan hubungan terbalik, semakin rendah rasio netrofil/limfosit, semakin berat derajatDBD. Uji t menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna nilai limfosit dan hematokrit pasien DBD grade I dan II. Rasio netrofil/limfositpada DBD grade I lebih tinggi daripada grade II, semakin rendah rasio netrofil/limfosit semakin berat derajat DBD.