2019
DOI: 10.14238/sp20.4.2018.202-6
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Kadar Superoksida Dismutase dengan Tingkat Intelegensi Anak Sindrom Down

Abstract: Latar belakang. Sindrom Down merupakan suatu keterbelakangan perkembangan fisik dan mental yang disebabkan oleh abnormalitas kromosom 21. Stres oksidatif diekspresikan berlebih pada anak SD karena gen yang mengodenya terletak pada kromosom 21. Kormobiditi yang terdapat pada SD ini disebabkan oleh stres oksidatif.Tujuan. Mengetahui kadar stres oksidatif melalui pemeriksaan superoksida dismutase (SOD) serta tingkat intelegensi dan mencari hubungan di antara keduanya pada anak SD di Sekolah Luar Biasa Kota Padang… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2021
2021
2022
2022

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(1 citation statement)
references
References 11 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Down Syndrome/Syndrom Down (SD) adalah sebuah kelainan genetik yang paling banyak ditemukan dan diidentifikasi di kalangan anak berkebutuhan khusus (Irwanto et al, n.d.). Down Syndrome juga bisa disebut dengan adanya kelainan yang ditandai dengan adanya disabilitas intelektual atau disebut juga gangguan pada intelektual yang ditandai dengan mental dan intelegensi dibawah rata-rata, abnormalitas kraniofasial, kelainan kardiovaskuler dan defisiensi imun (Agustia et al, 2018). Penyandang Down Syndrome dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan dan pertumbuhan dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Down Syndrome/Syndrom Down (SD) adalah sebuah kelainan genetik yang paling banyak ditemukan dan diidentifikasi di kalangan anak berkebutuhan khusus (Irwanto et al, n.d.). Down Syndrome juga bisa disebut dengan adanya kelainan yang ditandai dengan adanya disabilitas intelektual atau disebut juga gangguan pada intelektual yang ditandai dengan mental dan intelegensi dibawah rata-rata, abnormalitas kraniofasial, kelainan kardiovaskuler dan defisiensi imun (Agustia et al, 2018). Penyandang Down Syndrome dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan dan pertumbuhan dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.…”
Section: Pendahuluanunclassified