Latar Belakang: Remaja putri underweight berpotensi mengalami kekurangan energi kronik dan remaja putri overweight lebih berisiko mengalami sindrom metabolik serta penyakit tidak menular. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko underweight dan overweight yaitu tingginya intensitas penggunaan media sosial yang dapat memengaruhi pengetahuan dan citra tubuh serta perilaku konsumsi makanan yang tinggi gula, garam, dan lemak, serta kurang konsumsi sayur dan buah. Tujuan: Menganalisis hubungan pengetahuan gizi, body image, perilaku konsumsi makanan, dan media sosial terhadap status gizi siswi SMA Negeri 98 Jakarta. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Subjek penelitian adalah siswi SMA Negeri 98 Jakarta berusia 16−18 tahun sebanyak 75 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner pengetahuan gizi, Body Shape Questionnaire (BSQ), Social Networking Time Use Scale (SONTUS), Adolescent Food Habit Checklist (AFHC), timbangan berat badan digital, dan microtoise. Analisis hubungan di antara berbagai variabel dilakukan menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Pengetahuan gizi (p=0,175) dan media sosial (p=1,000) tidak berhubungan dengan status gizi siswi. Body image (p=0,005) dan perilaku konsumsi makanan (p<0,001) berhubungan dengan status gizi siswi. Kesimpulan: Ada hubungan antara body image dan perilaku konsumsi makanan dengan status gizi siswi. Tidak ada hubungan antara pengetahuan gizi dan media sosial dengan status gizi siswi.