2020
DOI: 10.24176/perseptual.v4i1.4871
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Kepuasan Kerja Guru Sekolah Menengah Atas Di Kota Kupang

Abstract: This research examines the relationship between emotional intelligence and the satisfaction of teachers work in the Senior high school in Kupang. The populations in this study were 419 teachers and the sample taken consisted of 106 teachers from the determined contributions. Wong and the Law Emotional Intelligence Scale (WLEIS, 2002) were used to assess emotional intelligence, and the overall job satisfaction developed by Dhespande (1996) was used to assess job satisfaction. The validity of instruments is meas… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(1 citation statement)
references
References 2 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Kualitas seorang guru dapat dinilai melalui hasil kerja dan perilakunya, jika seorang guru puas di dalam bekerja maka ia akan mampu memberikan yang terbaik untuk peningkatan kualitas belajar peserta didik. Sebaliknya, apabila guru tidak puas dalam pekerjaannya, maka akan menurunkan semangat di dalam mengajar, sehingga berakibat pula pada gangguan psikologis sehingga tidak memberikan materi pembelajaran secara maksimal, tercapainya tujuan pendidikan yang berkualitas sangat dipengaruhi oleh kepuasan kerja guru (Ufi & Wijono, 2020). Selain itu, guru dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi berdampak pula pada tingkat kehadiran, kedisiplinan, loyalitas, berkurangnya konflik dan rasa nyaman di dalam bekerja.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kualitas seorang guru dapat dinilai melalui hasil kerja dan perilakunya, jika seorang guru puas di dalam bekerja maka ia akan mampu memberikan yang terbaik untuk peningkatan kualitas belajar peserta didik. Sebaliknya, apabila guru tidak puas dalam pekerjaannya, maka akan menurunkan semangat di dalam mengajar, sehingga berakibat pula pada gangguan psikologis sehingga tidak memberikan materi pembelajaran secara maksimal, tercapainya tujuan pendidikan yang berkualitas sangat dipengaruhi oleh kepuasan kerja guru (Ufi & Wijono, 2020). Selain itu, guru dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi berdampak pula pada tingkat kehadiran, kedisiplinan, loyalitas, berkurangnya konflik dan rasa nyaman di dalam bekerja.…”
Section: Pendahuluanunclassified