Penggunaan nilai akreditasi sekolah untuk klasifikasi sampel berdasarkan level kemampuan matematika tidaklah memadai, mengingat prestasi belajar siswa tidak hanya ditentukan oleh faktor akreditasi, tetapi oleh faktor lain yang bersifat internal dan eksternal dari siswa. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) membandingkan nilai akreditasi dan pengelompokkan nilai rata-rata ujian nasional matematika menggunakan analisis klaster dengan algoritma K-Means dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Cirebon; (2) mengetahui korelasi antara nilai akreditasi dan hasil klasterisasi; (3) mengetahui kelompok SMP yang memiliki kemampuan matematika level tinggi, sedang, dan rendah. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan nilai akreditasi sekolah sebagai dasar penarikan sampel kemampuan matematika untuk level tinggi (akreditasi A), level sedang (akreditasi B), dan level rendah (belum terakreditasi) menyebabkan bias pada analisa statistik karena peluang benarnya hanya 31,91%. Uji korelasi menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara nilai akreditasi dan level kemampuan matematika siswa. Kemampuan matematika level tinggi dan sedang didominasi oleh SMP swasta. SMP yang berstatus negeri mayoritasnya berada pada kemampuan matematika level rendah. Hasil klasterisasi dari penelitian ini dapat digunakan untuk penelitian lanjutan yang memerlukan sampel besar seperti pada teori respon butir modern, pembuatan tes diagnosa, pembuatan tes adaptif, dll.