2022
DOI: 10.14710/jnc.v11i1.31960
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Keragaman Asupan Protein Hewani, Pola Asuh Makan, Dan Higiene Sanitasi Rumah Dengan Kejadian Stunting

Abstract: ABSTRAK Latar Belakang: Stunting merupakan terhambatnya tumbuh kembang yang ditandai nilai Z-score indeks PB/U atau TB/U <-2SD. Stunting menjadi masalah utama di Indonesia dengan persentase balita stunting di tahun 2018 mencapai 30%. Banyumas merupakan kabupaten kedua dengan prevalensi balita stunting terbanyak di Jawa Tengah. Stunting disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya asupan protein hewani, higiene sanitasi rumah yang buruk, dan pola asuh yang kurang tepat.Tujuan: Penelitian ini bertujuan … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
8

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 12 publications
(13 citation statements)
references
References 13 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…(Sari et al, 2010). Stunting merupakan kondisi dimana anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang lambat akibat kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama (Kusdinar, 2022), dapat menyebabkan keterlambatan tumbuh kembang akibat malnutrisi, infeksi berulang, dan kurangnya stimulasi psikososial yang dinyatakan dengan nilai Z-score Indeks TB/U <-2 SD (Sari et al, 2022); (Departemen, 2015).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…(Sari et al, 2010). Stunting merupakan kondisi dimana anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang lambat akibat kekurangan gizi dalam jangka waktu yang lama (Kusdinar, 2022), dapat menyebabkan keterlambatan tumbuh kembang akibat malnutrisi, infeksi berulang, dan kurangnya stimulasi psikososial yang dinyatakan dengan nilai Z-score Indeks TB/U <-2 SD (Sari et al, 2022); (Departemen, 2015).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Apabila keragama asupan protein hewani ditingkatkan satu unit, maka status gizi balita akan meningkat 0,010. Sehingga, semakin beragam asupan protein hewani pada balita maka peluang untuk menjadi stunting akan semakin rendah (21).…”
Section: Keragaman Asupan Protein Hewaniunclassified
“…34 Tetapi penelitian ini bertentangan dengan penelitian lainnya yang menyimpulkan jika pola asuh gizi oleh ibu termasuk pola asuh gizi berpengaruh pada kejadian stunting. 35 Pola asuh gizi memang di sebagian penelitian menjadi salah satu faktor yang dikaitkan dengan kejadian stunting, tetapi ada faktor lain atau pemicu terjadinya stunting lebih dulu seperti genetik, pendapatan keluarga, jumlah anak dalam keluarga dan perilaku pengasuhan ibu dalam berperan menyiapkan dan menyiapkan makanan untuk anaknya. Pola asuh gizi akan berdampak pada asupan makan balita yang mengakibatkan adanya perubahan pada status gizi.…”
Section: Pembahasanunclassified