Pengadaan sarana sanitasi dasar yang buruk merupakan salah satu penyebab tidak langsung terjadinya stunting. Stunting masih menjadi masalah kesehatan pada anak balita dengan ciri, tinggi badan anak yang tidak sesuai dengan usianya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan ketersediaan sarana sanitasi dasar dengan kejadian stunting pada balita. Desain penelitian ini menggunakan kuantitatif korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh masyarakat di Desa Sukamulya sebanyak 465 orang. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling sehingga sampel yang diambil berjumlah 96, dengan kriteria orang tua dengan balita. Instrumen yang digunakan adalah instrumen kuesioner RKDU yang berasal dari penelitian primer yag terdiri dari data demografi, pertanyaan terkait ketersediaan jamban, pengelolaan sampah dan SPAL. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-square. Berdasarkan hasil uji statistik, hasil menunjukkan bahwa ketersediaan sarana sanitasi dasar (p value= 0,366) tidak memiliki hubungan dengan kejadian stunting pada balita. Terdapat 22 responden yang masih memiliki sarana sanitasi yang buruk dan 31 balita yang masih menderita stunting. Hal ini perlu menjadi perhatian khusus bagi perawat untuk memberikan penyuluhan kesehatan yang berfokus pada pemenuhan gizi pada ibu hamil dan balita, pendidikan kesehatan dalam aspek pengobatan dan pencegahan stunting.