2022
DOI: 10.34312/jgej.v3i2.14838
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Petani Terhadap Degradasi Lahan Di Das Alo Pohu Provinsi Gorontalo

Abstract: The purpose of the study was to analyze the socioeconomic conditions of the community and their relationship to land degradation in the Alo Pohu watershed, Gorontalo Province. The research method used in this study is a survey method with a total population of 79,828 people. The sampling method is a purposive sampling method with the criteria of people working as farmers determining the number of samples based on the Slovin formula, and the number of samples is 392 people. The socioeconomic parameters studied … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
1
0
7

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(8 citation statements)
references
References 9 publications
0
1
0
7
Order By: Relevance
“…Aktivitas pengolahan pertanian secara praktis cenderung lebih banyak melahirkan permasalahan lingkungan bahkan bencana seperti banjir, erosi dan pendangkalan sungai serta longsor akibat sudah tidak ada lagi pohon yang menjadi fondasi pengendali air dan tanah. Wilayah pertanian yang berada pada wilayah curam dan wilayah daerah aliran sungai, apabila pemanfaatannya tidak memenuhi kaidah-kaidah kesesuaian lahan maka berpotensi terjadinya erosi dan longsor (Salote et al, 2022). Selain itu yang paling beresiko juga ketika aktivitas pengolahan pertanian jagung jika tidak dilakukan dengan kaidah-kaidah konsevasi memberikan dampak langsung pada peningkatan emisi gas rumah kaca ke atmosfer dan menyumbang terjadinya perubahan iklim secara global.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Aktivitas pengolahan pertanian secara praktis cenderung lebih banyak melahirkan permasalahan lingkungan bahkan bencana seperti banjir, erosi dan pendangkalan sungai serta longsor akibat sudah tidak ada lagi pohon yang menjadi fondasi pengendali air dan tanah. Wilayah pertanian yang berada pada wilayah curam dan wilayah daerah aliran sungai, apabila pemanfaatannya tidak memenuhi kaidah-kaidah kesesuaian lahan maka berpotensi terjadinya erosi dan longsor (Salote et al, 2022). Selain itu yang paling beresiko juga ketika aktivitas pengolahan pertanian jagung jika tidak dilakukan dengan kaidah-kaidah konsevasi memberikan dampak langsung pada peningkatan emisi gas rumah kaca ke atmosfer dan menyumbang terjadinya perubahan iklim secara global.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Gambar 2 bagian C merupakan kondisi lahan pertanian jagung yang memang hanya di khususkan ditanami jagung atau dikatakan monokultur dengan membabat habis peohonan hanya menyisakan lahan yang gundul dan tanaman jagung saja pada pengolahannya. Dampak yang ditimbulkan apabila pertanian dengan model ini terus dijalankan mengakibatkan erosi lahan dan sedimentasi di sungai dan menjadikan sungai semakin dangkal dan melebar yang pada akhirnya menimbulkan banjir, selain itu dengan tanah model seperti ini mengakibatkan longsornya tanah pada lahan (Salote et al, 2022). Gambar D adalah kondisi lahan ketika panen selesai, dimana para petani jagung yang ada di Kabupaten Gorontalo akan menumpuk jerami saat menebas jagung seperti yang terlihat pada Gambar B, ketika semua hasil jagung selesai diangkat petani akan menyalakan api untuk membakar jerami jagung tersebut hal yang sama kan dilakukan ketika musim tananm tiba apabila padang rumput menutupi lahan.…”
Section: Karakteristik Respondenunclassified
“…Perubahan penggunaan lahan menjadi perumahan/permukiman juga merupakan alih fungsi terbanyak di Kecamatan Boja pada rentang tahun 2010-2019 (Pratiwi, D Y;Sudarsono, B;Amarrohman, 2019). Perubahan tutupan lahan juga merupakan salah satu indikator peningkatan jumlah penduduk (Salote et al, 2022). Dapat terlihat juga bahwa perkembangan perumahan yang terjadi cenderung melompat, dengan lompatan kepadatan yang tersebar dan terputus-putus.…”
Section: Pola Perkembangan Perumahan DI Kawasan Pinggiran Kotaunclassified
“…Faktor tersebut sehingga terjadi degradasi lahan pada Sub DAS Marisa. Sejalan dengan hasil penelitian (Salote, et al, 2022) bahwa) faktor sosial ekonomi yang berpengaruh secara signifikan terhadap degradasi lahan di DAS diantaranya tingkat pendidikan, kepemilikan lahan dan pengetahuan masyarakat tentang lahan kritis. Perubahan penggunaan lahan memiliki dampak besar terhadap lingkungan biofisik dan sosial ekonomi (Cahyono, et al 2021).…”
Section: Metodologi Penelitianunclassified