Gagal ginjal kronik merupakan penurunan fungsi ginjal secara progresif dan terjadi selama beberapa bulan hingga bertahun–tahun lamanya dan menimbulkan gangguan hematologi seperti anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar hemoglobin dan kadar kreatinin pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis. Penelitian ini telah dilakukan di RSUD Tarutung pada Januari sampai Mei tahun 2020. Metode penelitian ini yaitu penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Sampel diambil secara total sampling dan diperoleh 92 responden dari rekam medis. Hasil penelitian didapati laki–laki sebanyak 62 orang dan 30 orang perempuan. Berdasarkan usia termuda 18-28 tahun (4 orang), usia terbanyak 51-61 tahun (32 orang), dan usia tertua 73-83 tahun (3 orang). Kadar hemoglobin sebelum dan sesudah hemodialisis 1 kali 9,21 gr/dl menjadi 8,83 gr/dl, 2 kali 9,49 gr/dl menjadi 9,16 gr/dl, dan 3 kali 8,99 gr/dl menjadi 9,60 gr/dl. Dan kadar kreatinin sebelum dan sesudah hemodialisis 1 kali 12,68 mg/dl menjadi 13,52 mg, 2 kali 12,86 mg/dl menjadi 14,40 mg/dl, dan 3 kali 14,16 mg/dl menjadi 13,05 mg/dl. Kesimpulan penelitian ini mayoritas pasien yang menjalani hemodialsis adalah laki–laki berusia 51-61 tahun dan pasien tetap mengalami anemia setelah hemodialisis, sementara kadar kreatinin tetap tinggi walaupun telah hemodialisis.