The use of antihypertensive drugs in addition to controlling high blood pressure, but can also cause side effects inter alia xerostomia, a sign or symptom of dry mouth felt by a person. This study aimed to determine the relationship between the use of antihypertensive drugs with the occurrence of xerostomia. This was a literature review study using databases of Google Scholar, PubMed and ScienceDirect. Literatures were selected through inclusion and exclusion criteria and a critical appraisal was carried out. The results obtained five literatures. There was an effect of using antihypertensive drugs amlodipine and captopril on the occurrence of xerostomia, however, there was no significant difference in the amount of respondents’ saliva (p>0.05). Antihypertensive drugs amlodipine (93.33%) and captopril (83.33%) both caused a decrease in salivary flow rate. A small proportion (29%) of respondents using antihypertensive drugs experienced xerostomia. There was a higher prevalence of xerostomia in respondents using antihypertensive drugs compared to those who did not use antihypertensive drugs (p<0.05). From 100% of xerostomia patients, there were 38.46% taking antihypertensive drugs. In conclusion, there is a relationship between the use of anti-hypertensive drugs and the occurrence of xerostomia.Keywords: xerostomia; hypertension; antihypertensive drugs Abstrak: Penggunaan obat antihipertensi di samping dapat mengontrol tekanan darah tinggi, namun dapat juga menimbulkan efek samping, salah satunya ialah xerostomia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan obat–obatan antihipertensi dengan terjadinya xerostomia. Jenis penelitian ialah literature review menggunakan database Google Scholar, PubMed dan ScienceDirect. Literatur diseleksi melalui kriteria inklusi dan eksklusi serta dilakukan critical appraisal sehingga diperoleh lima literatur. Hasil penelitian mendapatkan adanya pengaruh penggunaan obat antihipertensi amlodipin dan katopril terhadap terjadinya xerostomia, namun tidak terdapat perbedaan bermakna antara jumlah saliva pada responden yang mengonsumsi obat amlodipin dan kaptopril. Pada responden yang menggunakan obat anti hipertensi amlodipin (93,33%) dan kaptopril (83,33%) terdapat laju aliran saliva yang menurun. Sebagian kecil responden (29%) pengguna obat antihipertensi mengalami xerostomia. Prevalensi xerostomia lebih tinggi pada responden pengguna obat antihipertensi dibandingkan yang tidak menggunakan obat antihipertensi (p<0,05). Dari 100% penderita xerostomia, terdapat 38,46% yang mengonsumsi obat antihipertensi. Simpulan penelitian ini ialah terdapat hubungan antara penggunaan obat anti hipertensi dengan terjadinya xerostomia. Kata kunci: xerostomia; hipertensi; obat antihipertensi