2019
DOI: 10.33221/jikes.v18i3.363
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Pendidikan, Pengetahuan Dan Status Pekerjaan Ibu Terhadap Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (Mp-Asi)

Abstract: Data WHO tahun 2013 menunjukkan bahwa kekurangan gizi pada anak merupakan penyebab lebih dari sepertiga jumlah kematian anak. Cakupan pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) di Indonesia Tahun 2014 terdapat 47,7%. Pemberian MP-ASI secara tepat akan berpengaruh baik untuk gizi dan tumbuh kembang bayi, sebaliknya jika pemberian MP-ASI terlalu dini akan mempengaruhi tingkat kecerdasan anak dan penyakit degeneratif pada usia dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pendidikan, pengetahua… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

1
1
0
5

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(7 citation statements)
references
References 6 publications
1
1
0
5
Order By: Relevance
“…Sedangkan ibu yang memiliki akses informasi kurang lebih besar terdapat pada kelompok kasus yaitu sebesar 51,2% dibandingakan dengan ibu yang memiliki akses informasi kurang pada kelompok kontrol yaitu sebesar 17,1%. Selain itu ibu yang memiliki akses informasi baik lebih besar terdapat pada kelompok kontrol yaitu sebesar 17,1% dibanding dengan ibu yang memiliki akses informasi baik pada kelompok kasus yang hanya sebesar 12 Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa variabel akses informasi (accessibility of information) mempunyai nilai p = 0,005 (p<0,05), artinya terdapat hubungan antara akses informasi (accessibility of information) dengan keberhasilan ASI esksklusif. Tabel 4 menunjukkan nilai odds ratio sebesar 0,778 sehingga ibu yang memiliki akses informasi baik memiliki peluang 0,778 kali untuk berhasil memberikan ASI eksklusif dibanding ibu yang memiliki akses informasi cukup.…”
Section: Analisis Korelasi Antara Akses Informasi (Accessibility Of I...unclassified
See 1 more Smart Citation
“…Sedangkan ibu yang memiliki akses informasi kurang lebih besar terdapat pada kelompok kasus yaitu sebesar 51,2% dibandingakan dengan ibu yang memiliki akses informasi kurang pada kelompok kontrol yaitu sebesar 17,1%. Selain itu ibu yang memiliki akses informasi baik lebih besar terdapat pada kelompok kontrol yaitu sebesar 17,1% dibanding dengan ibu yang memiliki akses informasi baik pada kelompok kasus yang hanya sebesar 12 Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa variabel akses informasi (accessibility of information) mempunyai nilai p = 0,005 (p<0,05), artinya terdapat hubungan antara akses informasi (accessibility of information) dengan keberhasilan ASI esksklusif. Tabel 4 menunjukkan nilai odds ratio sebesar 0,778 sehingga ibu yang memiliki akses informasi baik memiliki peluang 0,778 kali untuk berhasil memberikan ASI eksklusif dibanding ibu yang memiliki akses informasi cukup.…”
Section: Analisis Korelasi Antara Akses Informasi (Accessibility Of I...unclassified
“…Rekomendasi WHO dan Kementerian Kesehatan mengenai ASI eksklusif telah diimplementasikan dalam bentuk regulasi dan petunjuk teknis terkait dengan pelaksanaan program ASI eksklusif. Hingga saat ini tercatat beberapa peraturan yang terkait dengan pemberian ASI Penelitian ini penting dilakukan karena berdasarkan data WHO, menunjukkan bahwa jutaan anak di Asia Tenggara tidak mendapat gizi sesuai kebutuhan bagi perkembangan mental dan fisik dimasa kanak-kanak dan kekurangan gizi pada anak merupakan penyebab lebih dari sepertiga jumlah kematian anak 12 . Pada dasarnya menyusui eksklusif dan pemberian ASI selama 2 tahun sangat dianjurkan sebagai upaya intervensi dalam penurunan kematian neonatus, bayi, anak juga sebagai dasar perkembangan dan pertumbuhan anak 13 .…”
unclassified
“…Namun, hasil analisis menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara pelakuan. Yuliantika (2018) menyatakan makin lama waktu pragelatinisasi, maka makin menurun kadar protein dalam produk bubur instan. Penurunan kadar protein ini terjadi akibat panas yang menyebabkan kerusakan atau denaturasi protein.…”
Section: Hasil Analisis Kimia Dan Mikrobiologiunclassified
“…Hal ini mungkin terjadi karena proses pengemasan yang kurang baik dapat menyebabkan terjadi kontaminasi mikroorganisme, kontaminasi saat proses analisis, atau waktu pragelatinisasi selama 6 menit dengan suhu 76-78 º C belum cukup untuk mematikan sel vegetatif mikroba. Menurut Yuliantika (2018), makin lama waktu pemasakan (pragelatinisasi), maka makin kecil nilai angka lempeng total bubur instan MP-ASI. Suhu yang digunakan pada proses pragelatinisasi penelitian ini adalah 76-78 º C, sehingga diduga dapat menyebabkan kematian sel mikroba.…”
Section: Tabel 2 Hasil Analisis Sifat Kimia Dan Mikrobiologi Bubur In...unclassified
See 1 more Smart Citation