Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Metode Amenorrhea Laktasi

Abstract

Kepadatan penduduk di Indonesia semakin melonjak, banyak ibu menyusui yang menunda penggunaan kontrasepsi karena takut akan menggaggu proses mengasihi pada bayinya. Kontrasepsi adalah sesuatu yang banyak dilakukan ibu setelah melahirkan untuk memberi ruang bagi kelahiran berikutnya, ada banyak berbagai pilihan kontrasepsi dan dapat dicapai sesuai dengan pengetahuan dan keyakinan ibu untuk memilih kontrasepsi. Pemberian ASI Eksklusif merupakan metode kontrasepsi sementara yang cukup efektif selama ibu belum menstruasi dan usia bayi belum mencapai enam bulan. Efektifitas MAL mencapai 98% bagi ibu yang menyusui secara eksklusif. Tujuan penelitian ini untuk melihat presentase pengetahuan ibu tentang kontrasepsi MAL. Metode penelitian yang digunakan adalah cross – sectional secara kualitatif. Dari keseluruhan jurnal yang didapatkan dan ditelaah didapatkan bahwa rata – rata ibu sudah memulai memberikan ASI Eksklusif dan sekaligus berminat menjalankan kontrasepsi dengan Metode Amenorrhea Laktasi, dikarenakan dengan menggunakan kontrasepsi MAL ibu tetap dapat menyusui secara eksklusif, biaya murah, dan mudah. Pencarian artikel dilakukan dengan database seperti Google Scholar. Kata kuncinya adalah "Pengetahuan tentang Metode Amenore Laktasi" dan penulis menemukan 8 artikel yang relevan dari 2010-2020.

Sikap Ibu Berhubungan dengan Keberhasilan Kontrasepsi Metode Amenorea Laktasi (MAL) pada Ibu ASI Eksklusif

“…Pemerintah Indonesia telah membuat berbagai progam untuk menangani masalah kependudukan, salah satu progamnya adalah dengan Keluarga Berencana, meskipun sejatinya setiap pasangan suami istri bebas menentukan bagaimana mereka merencanakan keluarganya (Wahyuni & Antoni, 2019). Keluarga Berencana mempunyai tujuan yaitu mewujudkan pembangunan yang berwawasan kependudukan dan mewujudkan keluarga kecil Bahagia sejahtera (Ramadhani, 2021).…”

“…Hasil penelitian sikap ibu menyusui mengenai keberhasilan kontrasepsi MAL di puskesmas Deket kabupaten Lamongan tahun 2022 menunjukkan bahwa sebagian besar ibu memiliki sikap yang baik terhadap keberhasilan MAL. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian oleh (Ramadhani, 2021) di wilayah kerja Puskesmas Sukoharjo Lampung menunjukkan bahwa sebesar 46,1 % responden memiliki sikap yang baik terhadap pelaksanaan MAL. Penelitian lain yang dilakukan oleh (Mulyani, 2018) di Rumah Sakit Surakarta juga menunjukkan bahwa sikap ibu terhadap kontrasepsi MAL berdasarkan data yang diperoleh yaitu sebesar 58,2 % memiliki sikap baik.…”

Legal Views on Menstrual Delays in Ramadhan

“…To overcome this, of course, we as humans are given reason by God to think about how to overcome the problems above. (Ramadhani, 2021) In the early days of Islam, there were no drugs to delay menstruation so that they could carry out all religious practices such as fasting and pilgrimage and others. So that according to Islamic law, there is no clear text (shariah) indicating whether or not it is permissible to postpone the arrival of menstruation for the smooth running of worship.…”