2021
DOI: 10.33085/persepsi.v1i1.4864
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Pola Asuh dengan Reaksi Sibling Rivalry Pada Anak Usia 3-5 Tahun di Desa Sayur Mahincat Kecamatan Barumun Tengah Kabupaten Padang Lawas

Abstract: Pendahuluan; Pentingnya pola asuh orang tua dalam menghadapi masalah yang terjadi pada anak. Banyak permasalahan yang timbul disebabkan karena orang tua terutama ibu memberikan perhatian yang lebih pada salah satu anaknya hingga menimbulkan kejadian  sibling rivalry . tujuan; Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang pola asuh dengan reaksi  sibling rivalry  pada anak usia 3-5 tahun di Desa Sayur Mahincat Kec. Barumun Tengah Kab. Padang Lawas tahun 2018. Metode; Metode pene… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(3 citation statements)
references
References 1 publication
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…Tidak mudah bagi anak untuk beradaptasi begitu cepat dengan keadaan yang baru, apalagi bagi anak usia 2-3 tahun. Usia 2-3 tahun masuk kedalam kategori toddler (Putri, 2014), karakteristik anak usia 2-3 tahun terdapat yang namanya egosentris, yaitu berpikir dan menerima segala sesuatu hal nya melalui sudut pandang pribadinya, belum bisa untuk memahami dari sudut pandang orang lain (Sakti, 2018). Itulah mengapa bagi anak usia 2-3 tahun tidak mudah untuk beradaptasi dengan adik baru, hal ini lah yang bisa menjadi salah satu pemicu terjadinya sibling rivalry kepada anak (Wahyu et al, 2017).…”
Section: A Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Tidak mudah bagi anak untuk beradaptasi begitu cepat dengan keadaan yang baru, apalagi bagi anak usia 2-3 tahun. Usia 2-3 tahun masuk kedalam kategori toddler (Putri, 2014), karakteristik anak usia 2-3 tahun terdapat yang namanya egosentris, yaitu berpikir dan menerima segala sesuatu hal nya melalui sudut pandang pribadinya, belum bisa untuk memahami dari sudut pandang orang lain (Sakti, 2018). Itulah mengapa bagi anak usia 2-3 tahun tidak mudah untuk beradaptasi dengan adik baru, hal ini lah yang bisa menjadi salah satu pemicu terjadinya sibling rivalry kepada anak (Wahyu et al, 2017).…”
Section: A Pendahuluanunclassified
“…Terdapat hasil penelitian terdahulu yang dilakukan di Desa Sayur Manhicat, Kabupaten Padang tahun 2018, ditemukan sebanyak 30 anak yang berusia 3-5 tahun, 18 anak tidak mengalami reaksi sibling rivalry, sedangkan 12 anak lainnya mengalami reaksi sibling rivalry, seperti memukul adik, berpikiran negative terhadap adik, mencari perhatian orang tua. Dari 12 anak yang mengalami reaksi sibling rivalry, 8 diantaranya mengalami reaksi ringan, 2 anak reaksi sedang, dan 2 anak mengalami reaksi berat (Sakti, 2018). Pada keluarga pertama berdasarkan hasil temuan data penelitian tidak ditemukan cedera parah akibat perilaku agresif fisik yang dilakukan oleh kakak terhadap adik.…”
Section: Subjek Iunclassified
“…Factors such as parenting and family environment can also influence the impact of sibling competition on children's mental health in Indonesia (Yulindrasari et al, 2019). According to a study conducted in Kebumen, 62% of sibling rivalry occurred among children ages 3 to 6 (Insan & Setyorini, 2019). Another study conducted in Yogyakarta revealed that 20% of parents adopted authoritarian parenting styles, while 80% utilized democratic parenting methods.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%