Latar Belakang: Prevalensi penyandang Autism Spectrum Disorder (ASD) di Indonesia diprediksi bertambah 500 orang per tahunnya dan masih banyak ditemukan masalah status gizi pada kelompok anak dengan ASD.
Tujuan: Menganalisis hubungan tingkat pendidikan ibu, pola asuh, pengetahuan gizi seimbang, dan pendapatan orang tua terhadap status gizi penyandang Autism Spectrum Disorder (ASD) di Sekolah Khusus wilayah JABODETABEK.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross-sectional. Populasi pada penelitian ini yaitu penyandang Autism Spectrum Disorder (ASD) di Sekolah Khusus wilayah JABODETABEK. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode Quota Sampling, penelitian dilakukan pada bulan Maret-Mei dengan jumlah sampel sebanyak 114 responden. Analisis data yang digunakan adalah uji Spearman Rank.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata penyandang ASD memiliki status gizi baik (0,81). Uji bivariat menunjukkan terdapat hubungan antara pola asuh (p= 0,007; r=0,250) dengan status gizi penyandang ASD, yang berarti bahwa variabel ini memiliki korelasi positif yang cukup kuat dengan status gizi. Namun, tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan ibu (p=0,949), pengetahuan gizi seimbang (p=0,728) dan pendapatan orang tua (0,976) dengan status gizi penyandang ASD.
Kesimpulan: Pola asuh menunjukkan korelasi positif yang signifikan dengan status gizi pada penyandang Autism Spectrum Disorder (ASD) di Sekolah Khusus wilayah JABODETABEK.