Kontaminasi permukaan daerah kerja pada Laboratorium Kimia PDPL (Pemantauan Dosis Personel dan Lingkungan) memiliki pengaruh terhadap keselamatan pekerja secara langsung maupun tidak langsung. Pada analisis uji in vitro terdapat kemungkinan masuknya zat radioaktif akibat kontaminasi ketika proses pengambilan uranium dan Sr-90 dari penyimpanan sumber, kegiatan preparasi, dan saat proses pelimbahan. Penelitian ini bertujuan sebagai upaya proteksi dan keselamatan radiasi terhadap pekerja dari kontaminasi pada saat melakukan kegiatan analisis uji in vitro di laboratorium kimia PDPL. Pengukuran menggunakan surveimeter didapatkan tingkat kontaminasi tertinggi mencapai 0,03 Bq/cm2 pada botol sumber Sr-90. Dari hasil perhitungan tingkat kontaminasi permukaan di botol penyimpanan sumber dan di hotplate pemanasan larutan spike (larutan yang terdapat sumber uranium dan Sr-90) diperoleh hasil bahwa pada daerah pengawasan tidak memerlukan tindakan proteksi atau keselamatan khusus, yaitu rata-rata tingkat kontaminasi permukaan pada daerah kerja tergolong rendah (<3,7 Bq/cm2). Tingkat kontaminasi dapat disebabkan karena aktivitas penggunaan radioisotop setiap harinya berbeda-beda. Dosis yang diterima pekerja pada saat melimbahkan limbah padat, cair, dan saat di ruang sumber dikategorikan aman karena tidak melebihi Nilai Batas Dosis (NBD) yang ditentukan, yaitu sebesar 3 μSv/jam.