ABSTRAKAndropause merupakan peristiwa penuaan pada pria yang terjadi secara alami, dimana terjadi penurunan testosteron. Pemberian testosterone replacement therapy dapat memulihkan keadaan defisiensi hormon dan meningkatkan struktur jaringan kelenjar prostat, yang kerjanya dimediasi oleh reseptor androgen. Penelitian ini menggunakan post test only control group design terhadap 36 ekor tikus wistar jantan (21 hari pasca kastrasi). Sampel kelenjar prostat tikus dianalisis ekspresi mRNA reseptor androgen dengan menggunakan metode realtime PCR. Berdasarkan hasil analisis statistik didapatkan rerata ekspresi mRNA reseptor androgen prostat pada kelompok kontrol (0,57 + 0,17 pg/µl) dan kelompok perlakuan (0,77 + 0,21 pg/µl). Dengan independent-t test (α=0,05), didapatkan bahwa terjadi peningkatan mRNA reseptor androgen secara bermakna pada kelompok perlakuan dimana p =0,003 (p<0,05). Disimpulkan bahwa pemberian testosterone replacement therapy dapat meningkatkan ekspresi mRNA reseptor androgen pada kelenjar prostat tikus kastrasi.Kata kunci: testosterone replacement therapy, mRNA reseptor androgen dan kelenjar prostat.
ABSTRACTAndropause is the aging process that occurs naturally on men, resulting in a decrease of testosterone. Administration of testosterone to recover of deficiency and can increase the tissue structure of prostate gland which is mediated by androgen receptor. This research used post test only control group design towards 36 castrated male wistar rats (postcastrated 21 days). The androgen receptor expression of mRNA was analyzed by real time PCR method. The result of the statistik analysis reveal that the mean score of prostate androgen receptor expression of mRNA on controlled group was (0,57 + 0,17 pg/µl), and (0,77 + 0,21 pg/µl) on the treated group. With the independent-t test (α=0,05), indicates that androgen receptor of mRNA increased significantly on the treated group with p=0,003 (p<0.05). The study concluded that administration of testosterone replacement therapy increased androgen receptor expression of mRNA in prostate gland of male castrated wistar rats.Keywords: testosterone replacement therapy, mRNA androgen receptor and prostate gland.
PENDAHULUANLate-onset hypogonadism (LOH) atau andropause secara klinis dan biokimia dijelaskan sebagai penyakit pada pria tua dengan level serum testosteron di bawah parameter normal dari pria muda dan sehat, yang secara alami terjadi pada usia 70-80 tahun.1,2 Pria andropause memiliki gejala-gejala defisiensi testosteron seperti penurunan libido, disfungsi ereksi dan ejakulasi, penurunan massa otot dan densitas tulang, peningkatan lemak tubuh, dan masalah psikis yang akhirnya berpengaruh pada kualitas hidup.
2Testosteron menurun sekitar satu persen per tahun setelah usia 30 tahun, dengan kriteria kadar testosteron total kurang dari 200 ng/dl dikatakan sebagai hipogonad. Defisiensi testosteron akan menyebabkan gangguan pada kelenjar aksesori genital pria termasuk pada kelenjar prostat seperti atropi yang akhirnya akan mempengaruhi volume dari cairan seminal...