Mosquito Behavior longevetyTransmission assessment survey for filariasis was conducted in 2013 at Kapuas and found 17 positive in children which indicates transmission still occurs. This study aimed to determine the behavior and longevity of mosquitoes in nature have potential as filariasis vectors in Dadahup Village, Kapuas District. Mosquitoes were collected by human landing collection and dissecting. The results showed that the density of fluctuations Ma.annulata sucking blood peak at 18.outdoor. Bloodsucking behavior and rest of Ma.annulata and An.barbirostris are exophilic and exophagic whereas Ma. uniforms is endophilic and endophagic. The estimated age of the population was 22.99 days for Ma.annulata, 16.58 days for Ma.uniformis, and 9.82 days for An.barbirostris. The estimated age showed that the mosquitoes could potentially become filariasis vector. The types of habitat sites found are ponds, puddles, ditches, and rice fields.
A B S T R A C T / A B S T R A KKata kunci: Filariasis Vektor potensial Nyamuk Perilaku Perkiraan umur Survei evaluasi transmisi filariasis telah dilakukan tahun 2013 di Kabupaten Kapuas dan ditemukan 17 anak positif, hal ini mengindikasikan masih terjadi transmisi penularan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku dan peluang umur nyamuk di alam yang berpotensi sebagai vektor filariasis di Desa Dadahup, Kabupaten Kapuas. Nyamuk dikumpulkan dengan metode umpan orang kemudian dilakukan pembedahan. Hasil penelitian menunjukkan puncak kepadatan Ma.annulata menghisap darah pada pukul 18.16,58 hari dan An.barbirostris 9,82 hari. Nyamuk Cx. bitaeniorhynchus, Cx. tritaeniorhynchus, Cx. quinquefasciatus, Ma. annulata, Ma. uniformis bersifat eksofagik, sedangkan Ae. aegypti, Ae. albopictus, dan An. barbirostris lebih bersifat endofagik. Perkiraan umur populasi Cx. bitaeniorhynchus adalah 26,33 hari, Cx. tritaeniorhynchus selama 30,96 hari, dan Cx quinquefasciatus selama 28,82 hari, sehingga berpotensi sebagai vektor filariasis. Desa Dadahup terdapat jenis nyamuk dengan tipe habitat yang berpotensi sebagai vektor filariasis memungkinkan terjadinya transmisi filariasis.Nyamuk merupakan ektoparasit yang memiliki kemampuan sebagai vektor berbagai penyakit yaitu demam berdarah, chikungunya, demam kuning, Japanese encephalitis, ilariasis, ricketsia dan malaria.
PENDAHULUANJenis-jenis nyamuk yang menjadi vektor utama berasal dari genus Aedes sp., Culex sp., Anopheles sp., Mansonia sp., dan Armigeres sp. ¹ Tingkah laku dan aktivitas nyamuk pada saat terbang berbeda-beda menurut jenisnya, 77 Kontribusi: Kedua penulis memiliki peran yang sama sebagai K o n t r i b u t o r U t a m a dalam artikel ini.