Proporsi kejadian stunting di Kabupaten Paniai tahun 2022 terbilang cukup tinggi, yaitu 45.2% sehingga perlu upaya penurunan dengan cara kegiatan Analisis Situasi (Ansis). Tujuan: pendampingan Perguruan Tinggi (PT) melalui analisis situasi Kabupaten Paniai. Metode: kegiatan dilakukan selama lebih kurang empat bulan, yaitu: 20 Juli – 20 November 2022 di Kabupaten Paniai. Data yang digunakan pada kegiatan ini merupakan data sekunder, dimana data yang sudah ada dianalisis menggunakan Software STATA 16. Metode yang digunakan pada kegiatan ini berupa: tanya jawab (wawancara dengan pemegang program gizi Dinkes Kab. Paniai) dan Metode pengumpulan data. Hasil: demografi penduduk Kabupaten Paniai, yaitu 45% penduduk berjenis kelamin perempuan dengan status perkawinan terbanyak menikah (65%) dan sumber penghasilan utama sebagai petani 82%. Proporsi keluarga risiko stunting masih tinggi di Kabupaten Paniai sekitar 1,84% hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang terbilang cukup rendah proporsinya yaitu: pemberian MP-ASI (14,7%), pemanfaatan posyandu (!0,4%), penggunaan alat kontrasepsi (0,39%), rumah tidak layak huni (42,4%). Hasil wawancara ditemukan, efektivitas TPPS belum berjalan secara maksimal.